"Luapan kali ini terjadi karena adanya genangan air di bagian hulu yang alirannya terhambat karena reruntuhan tebing Ngarai Sianok dan kemudian jebol secara alami," kata Kepala Bidang Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Agam Ikhwan Pratama, di Bukittinggi, Senin.
Baca juga: Gubernur: Luapan Ngarai Sianok akibat penumpukan sedimen
"Lokasi genangan persisnya berada di titik perbatasan Desa Guguak Tabek Sarojo dengan Desa Koto Gadang," katanya.
Menurutnya, sekitar pukul 14.30 WIB reruntuhan tanah tebing ngarai itu akhirnya jebol sehingga debit air di sepanjang hilir Ngarai Sianok membesar. Arus yang datang itu, lanjutnya, membawa material bebatuan dan kayu serta memiliki warna air coklat keruh.
Baca juga: Dandim Agam minta warga Ngarai Sianok Bukittinggi mengungsi sementara
Beruntung, kata dia, pemerintah di dua daerah itu telah mengantisipasi kejadian ini dengan melakukan pensterilan area dan pemukiman warga.
Ia menyebutkan tidak ada korban jiwa, namun beberapa rumah warga yang berada di pinggiran sungai tetap terkena imbas dengan masuknya air ke dalam rumah mereka.
Baca juga: Tim SAR gabungan evakuasi jasad remaja dari dasar jurang Ngarai Sianok