Jakarta (ANTARA) - Pusat Pelayanan Kesehatan Pegawai (PPKP) Provinsi DKI Jakarta mengajak aparatur sipil negara (ASN) di daerah setempat untuk peduli kanker serviks dan kesehatan mata sejak dini sebagai salah satu bentuk pencegahan.

"Kanker serviks merupakan terbanyak kedua yang menyerang wanita di Indonesia," kata Kepala PKKP DKI Jakarta, Dwian Andhika dalam seminar kesehatan "Cegah Kanker Serviks Sejak Dini dan Kesehatan Mata di Era Digital" di Jakarta Selatan, Senin.

Dikatakan, sebanyak 70 persen wanita sudah terdiagnosa kanker serviks lanjut sehingga diperlukan intervensi cepat maupun edukasi relevan untuk dijalankan.

Salah satu upayanya yakni memeriksa (screening) kesehatan setiap ASN yang terhitung dilakukan hingga beberapa minggu ke depan.
"Kementerian Kesehatan mengeluarkan pilar strategi yakni rencana eliminasi kanker serviks pada 2023-2027. Nantinya 70 persen wanita hingga usia 69 tahun seluruh Indonesia telah skrining kesehatan," ujarnya.

Baca juga: Dinkes DKI Jakarta segera gelar imunisasi HPV untuk siswi SD
Kemudian, berdasarkan pemeriksaan kesehatan yang dilakukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kepada 10.000 ASN di wilayahnya, tercatat 15 hingga 20 persen memiliki gangguan refraksi mata.

"Ini bisa menjadi cermin pentingnya kesehatan organ mata dan serviks agar kinerja para ASN bisa lebih baik," ujarnya.


Sementara, Asisten Administrasi dan Kesejahteraan Rakyat Jakarta Selatan, Sayid Ali mengapresiasi penyelenggaraan kegiatan sebagai bentuk kepedulian terhadap kesehatan, khususnya para ASN.
"Biasanya ASN itu fokusnya bekerja, namun terkadang lupa akan kesehatannya yang mereka tidak ketahui," ujar Sayid Ali.


Ali mengingatkan kepada para ASN di Pemkot Jakarta Selatan, dalam upaya memberikan layanan yang maksimal kepada masyarakat, mereka dituntut harus melakukan pola hidup sehat setiap harinya.

Baca juga: PKK ajak perempuan terapkan hidup sehat untuk hindari kanker serviks
"Beberapa pekan lalu kita juga sudah mengadakan tes fisik dan kesehatan ASN sebagai langkah pemerintah untuk memastikan kesehatan ASN agar semua sehat dan pelayanan masyarakat berjalan optimal," ujarnya.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam laman resminya menyebutkan, kanker serviks merupakan kanker keempat yang paling umum pada wanita, dengan sekitar 660.000 kasus baru pada 2022.

Pada tahun yang sama, sekitar 94 persen dari 350.000 kematian yang disebabkan oleh kanker serviks terjadi di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah.

Tingkat kejadian dan kematian kanker serviks tertinggi terdapat di Afrika sub-Sahara (SSA), Amerika Tengah dan Asia Tenggara.