Bandung (ANTARA News) - Mendiang Asep Sunandar Sunarya merupakan dalang yang paling dekat dengan pejabat dan juga paling lugas memberikan kritik, kata Rektor Unpad Prof Dr Ganjar Kurnia di Bandung, Senin.
"Ia dekat dengan semua kalangan, termasuk pejabat, namun ia juga paling lugas melakukan kritik tanpa yang dimaksud sakit hati. Ia bisa memainkan peran wayang golek dengan baik," kata Ganjar Kurnia saat melayat ke rumah duka Asep Sunandar Sunarya di Jelekong, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung.
Menurut Ganjar, sosok Asep Sunandar Sunarya sebagai dalang cukup komplit dan berani melakukan inovasi tanpa keluar dari pakem pewayangan.
Kepiawaiannya menyampaikan pesan kekinian yang dikemas dalam aksi panggung wayangnya cukup membuat penonton terkesan. Ia tidak hanya memainkan wayang golek dengan ikon Si Cepotnya, namun juga piawai memainkan emosi penonton melalui alur ceritanya yang terkadang sarat humor.
"Ia terkadang membawa emosi penonton hanyut dalam alur cerita, bahasanya lugas dan mudah dicerna. Diharapkan generasi penerusnya bisa melanjutkan kiat-kiatnya," kata Ganjar.
Ganjar yang menjabat Rektor Unpad dua periode itu menyebutkan selalu menggelar pentas seni dan budaya di kampusnya. Termasuk menampilkan pagelaran wayang golek dalang senior seperti Dede Amung, Cecep Supriadi dan juga Asep Sunandar Sunarya.
Bahkan pada HUT ke-70 Unpad, rencananya akan menggelar pagelaran aksi dalang tiga generasi dalam satu panggung.
"Saya merasa berutang sama beliau, rencananya kami akan menggelar pagelaran dalang tiga generasi," katanya.
Untuk itu, Unpad Bandung berencana untuk memberikan penghargaan khusus bagi dalang rombongan Giri Harja III itu.
Rektor Unpad: Asep Sunandar lugas mengkritik
1 April 2014 06:57 WIB
Dokumen foto Asep Sunandar Sunarya memegang wayang golek Si Cepot berdialog dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 11 Mei 2007. (presidensby.info/Abror)
Pewarta: Syarif Abdullah
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2014
Tags: