Jakarta (ANTARA News) - Jumlah pemilih pemula usia 17-30 tahun berjumlah 30 persen dari total data pemilih di Indonesia.




Angka itu dinilai berkontribusi besar bagi hasil pemilu 2014, demikian Kepala Departemen Youth Transparency International Indonesia (TII) Lia Toriana di Jakarta, Senin. Oleh karena itu, anak muda diharapkan menggunakan hak suara dengan sebaik-baiknya.




Dari survei Transparency International Indonesia, didapat data bahwa 63 persen anak muda di Jakarta memutuskan untuk menggunakan hak suara mereka dalam pemilihan anggota DPR, DPRD dan DPD. 29 persen belum memutuskan dan delapan persen menyatakan tidak akan menggunakan suaranya.




Sementara itu, untuk pemilu calon presiden dan wakil, 77 persen pemilih pemula DKI Jakarta mengaku akan menggunakan hak pilihnya, 20 persen belum memutuskan dan tiga persen tidak mau menggunakan hak pilih.




Survei dilakukan terhadap 1.000 responden pemilih pemula di DKI Jakarta yang dilaksanakan selama Februari 2014.




Meskipun survei menyatakan sebagian besar anak muda akan menggunakan hak pilih, data juga mengungkapkan bahwa 3 dari 4 responden mengaku belum tahu dan punya pilihan pada pemilu legislatif mendatang.




Salah satu upaya TTI agar anak muda memiliki pengetahuan politik adalah lewat pendekatan ringan, termasuk stand up comedy yang diadakan bersama Provocative Proactive dalam Provocative Proactive's Stand Up Night #3: Reality Bites.




Acara yang digelar di Graha Bakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Selasa 1 April 2014 itu menghadirkan tujuh komika yang terdiri atas Adriano Qalbi, Andi Wijaya, Ernest Prakasa, Kukuh Adi, Muhadkly Acho, Pangeran Siahaan dan Sammy Notaslimboy.




Para komika itu akan mengemukakan topik seputar politik untuk para penonton, khususnya pemilih pemula.




"Saya berharap dapat membuka mata anak muda dan mendekatkan topik berat dengan gaya yang lebih ringan," kata Pangeran mengenai topik yang akan dibawakannya besok malam.