BSKDN soroti pentingnya peran PLBN dalam ketahanan nasional
18 Agustus 2024 22:22 WIB
Upacara peringatan Hari Ulang Tahun Ke-79 RI di PLBN Motaain Desa Silawan, Kecamatan Tasifeto Timur, Belu, Nusa Tenggara Timur, Sabtu (17/8/2024). ANTARA/HO-BSKDN Kemendagri.
Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Yusharto Huntoyungo menyoroti pentingnya peran Pos Lintas Batas Negara (PLBN) dalam ketahanan nasional.
“Kita juga menginginkan agar kawasan PLBN tumbuh dan berkembang menjadi kekuatan pengembangan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di sekitar PLBN,” kata Yusharto sebagaimana keterangan tertulis diterima di Jakarta, Minggu.
Ia menggarisbawahi hal itu ketika memimpin upacara peringatan Hari Ulang Tahun Ke-79 RI di PLBN Motaain Desa Silawan, Kecamatan Tasifeto Timur, Belu, Nusa Tenggara Timur, Sabtu (17/8). Upacara tersebut dihadiri oleh TNI, Polri, Pemerintah Timor Leste, serta masyarakat sekitar.
Dalam sambutannya, Yusharto membacakan amanat Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian terkait “Nusantara Baru Indonesia Maju”. Peran penting perbatasan dalam menjaga ketahanan nasional dan kedaulatan negara menjadi salah satu hal yang disoroti dalam sambutan tersebut.
Lebih lanjut, Yusharto berharap, kawasan PLBN dapat menjadi salah satu pintu ekspor nasional, guna membanjiri negara tetangga dengan berbagai komoditas hasil produksi dalam negeri.
Untuk mewujudkan hal tersebut, rantai pasok logistik dalam negeri sampai kawasan perbatasan harus terus diperkuat. Selain itu, upaya peningkatan nilai tambah hasil produksi juga harus terus dilakukan, termasuk kerajinan masyarakat perbatasan dan pemasarannya ke negara tetangga.
"Kita meyakini pemerintah yang akan datang akan menjadikan semangat masyarakat perbatasan negara sebagai beranda dan halaman depan negara, sebagai visi pengelolaan perbatasan negara," katanya.
Di lain sisi, dia juga mengatakan bahwa salah satu kemajuan dari pembangunan di perbatasan adalah hadirnya 15 PLBN yang terbentang dari Provinsi kepulauan Riau sampai Provinsi Papua Selatan.
“Kehadiran PLBN tersebut tidak hanya mengubah penampilan fisik perbatasan menjadi lebih baik, namun juga memainkan spirit kebanggaan dan harga diri bangsa kita yang berbatasan dengan negara tetangga," ucapnya.
Pada kesempatan itu, Yusharto juga kembali menegaskan bahwa pengelolaan perbatasan negara merupakan urusan pemerintahan yang bersifat multifungsional dan kompleks. Pembangunan kawasan perbatasan, membutuhkan peran berbagai pihak atau sering disebut kolaborasi pentahelix.
Untuk itu, Yusharto mengajak seluruh elemen bangsa bersama-sama memperkuat komitmen dalam mewujudkan kesejahteraan Indonesia merata di seluruh pelosok tanah air sebagaimana cita-cita para founding fathers.
"Bersama, kita wujudkan perbatasan yang kuat, sejahtera, dan menjadi kebanggaan bagi seluruh rakyat Indonesia," ucap dia.
Baca juga: BSKDN: Semua pihak perlu kolaborasi hapus kemiskinan ekstrem
Baca juga: BSKDN pacu NTT diversifikasi inovasi di berbagai sektor
“Kita juga menginginkan agar kawasan PLBN tumbuh dan berkembang menjadi kekuatan pengembangan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di sekitar PLBN,” kata Yusharto sebagaimana keterangan tertulis diterima di Jakarta, Minggu.
Ia menggarisbawahi hal itu ketika memimpin upacara peringatan Hari Ulang Tahun Ke-79 RI di PLBN Motaain Desa Silawan, Kecamatan Tasifeto Timur, Belu, Nusa Tenggara Timur, Sabtu (17/8). Upacara tersebut dihadiri oleh TNI, Polri, Pemerintah Timor Leste, serta masyarakat sekitar.
Dalam sambutannya, Yusharto membacakan amanat Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian terkait “Nusantara Baru Indonesia Maju”. Peran penting perbatasan dalam menjaga ketahanan nasional dan kedaulatan negara menjadi salah satu hal yang disoroti dalam sambutan tersebut.
Lebih lanjut, Yusharto berharap, kawasan PLBN dapat menjadi salah satu pintu ekspor nasional, guna membanjiri negara tetangga dengan berbagai komoditas hasil produksi dalam negeri.
Untuk mewujudkan hal tersebut, rantai pasok logistik dalam negeri sampai kawasan perbatasan harus terus diperkuat. Selain itu, upaya peningkatan nilai tambah hasil produksi juga harus terus dilakukan, termasuk kerajinan masyarakat perbatasan dan pemasarannya ke negara tetangga.
"Kita meyakini pemerintah yang akan datang akan menjadikan semangat masyarakat perbatasan negara sebagai beranda dan halaman depan negara, sebagai visi pengelolaan perbatasan negara," katanya.
Di lain sisi, dia juga mengatakan bahwa salah satu kemajuan dari pembangunan di perbatasan adalah hadirnya 15 PLBN yang terbentang dari Provinsi kepulauan Riau sampai Provinsi Papua Selatan.
“Kehadiran PLBN tersebut tidak hanya mengubah penampilan fisik perbatasan menjadi lebih baik, namun juga memainkan spirit kebanggaan dan harga diri bangsa kita yang berbatasan dengan negara tetangga," ucapnya.
Pada kesempatan itu, Yusharto juga kembali menegaskan bahwa pengelolaan perbatasan negara merupakan urusan pemerintahan yang bersifat multifungsional dan kompleks. Pembangunan kawasan perbatasan, membutuhkan peran berbagai pihak atau sering disebut kolaborasi pentahelix.
Untuk itu, Yusharto mengajak seluruh elemen bangsa bersama-sama memperkuat komitmen dalam mewujudkan kesejahteraan Indonesia merata di seluruh pelosok tanah air sebagaimana cita-cita para founding fathers.
"Bersama, kita wujudkan perbatasan yang kuat, sejahtera, dan menjadi kebanggaan bagi seluruh rakyat Indonesia," ucap dia.
Baca juga: BSKDN: Semua pihak perlu kolaborasi hapus kemiskinan ekstrem
Baca juga: BSKDN pacu NTT diversifikasi inovasi di berbagai sektor
Pewarta: Fath Putra Mulya
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2024
Tags: