Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Malaysia berjanji akan mengusut insiden penembakan dua nelayan Indonesia disekitar perairan Selat Malaka oleh Tentara Laut Diraja Malaysia (TLDM) pada Minggu (17/9). "Saya telah berkomunikasi dengan pihak AL Malaysia dan mereka merasa kecolongan atas insiden itu," kata Panglima TNI Marsekal Djoko Suyanto pada Rapim terbatas TNI 2006 di Jakarta, Rabu. Pihak Malaysia, menurut dia, menyesalkan kejadian itu dan berjanji untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut atas insiden tersebut. Saat ini kedua nelayan Indonesia yang mengalami luka tembak itu masih menjalani perawatan medis di Medan. Sebelumnya diberitakan dua nelayan Indonesia Hok Cun (26) dan Udin (35) yang tengah melaut di perairan Batu Putih, Selat Malaka ditembak Polisi Diraja Malaysia, Minggu (17/9) pukul 09.00. Keduanya kini terbaring dirawat di Rumah Sakit Martha Friska Medan. Udin yang tertembak tiga peluru, salah satunya menembus dada masih berada dalam kondisi kritis. Sedangkan Hok Cun tertembak empat peluru dan dua peluru menembus paha kanan, satu peluru menembus betis kanan serta satu peluru menembus pipi kanannya. Hok Cun dan Udin adalah anak buah kapal KM Super Jaya berbobot 35 gross ton dengan nomor suar 730. KM Super Jaya merupakan kapal pukat curut yang diawaki 30 orang dan biasa melaut di perairan Selat Malaka. Insiden penembakan ini terjadi setelah kapal tersebut melaut selama enam hari.(*)