Malang (ANTARA News) - Calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Joko Widodo (Jokowi) menyatakan tidak terlalu berminat berkoalisi dengan banyak partai karena khawatir akan adanya "lobi-lobi".
"Kalau kita harus koalisi nanti ada bagi-bagi kursi. Bagi-bagi sapi. Kalau sudah lobi itu otaknya udah uang. Oleh sebab itu koalisi cukup 7, tapi kalau minta-minta sorry. Kalau mau ikut ayo," kata Jokowi usai bertemu para relawan pemenangannya di Malang, Minggu (30/3) malam.
Jokowi menegaskan sejak dirinya terjun ke politik dirinya tidak pernah melakukan lobi politik guna mendapatkan kemenangan.
"Saya itu waktu di Solo kalau urusan lobi-lobi enggak. Saya di Solo cuma menang 40 persen. Itu voting saja kalah. Nah di Jakarta cuma dapat 11 persen. Saya enggak mau jadi presiden dengan prosentase yang rendah, itu berat," katanya.
Jokowi mengataka, jika partainya mendapat banyak suara maka parlemennya akan kuat sehingga nantinya tidak akan ada lagi negosiasi politik.
"Ini harus dibangun bersama-sama, tapi tidak bisa nego-negoan atau transaksi. Ayo kita bareng-bareng bangun negara ini. Orientasi kita tidak ke sana (lobi-lobi), kerja sama memang diperlukan, tapi tidak seperti itu," katanya.
Lebih lanjut Jokowi mengatakan dirinya optimistis memenangi pemilu tahun ini baik di tingkat legislatif maupun presiden.
"Tapi saya lihat masyarakat di lapangan tadi saat kampanye terbuka, warga antre berjejer seperti itu maka saya optimistis. Tapi kita harus hati-hati jangan sampai kita tidur dan lengah," katanya.
Sementara itu Sekjen PDI-P Tjahjo Kumolo mengatakan sudah melakukan penjajakan pada sejumlah partai terkait kesamaan visi dan misi partai guna menentukan potensi koalisi.
"Sudah ada 10 partai yang bertemu untuk penjajakan. Kita sudah tanya jawab dan komunikasi politik," kata Tjahjo.
Jokowi: koalisi cukup tujuh partai
31 Maret 2014 11:02 WIB
Capres dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Joko Widodo. (ANTARA FOTO)
Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2014
Tags: