Mahasiswa UMM buat sirup ekstrak temulawak cegah asam urat
18 Agustus 2024 12:43 WIB
Ibu-ibu warga Dusun Turi, Desa Kepuharjo, Kabupaten Malang menunjukkan sirup temulawak inovasi mahasiswa UMM yang melaksanakan PPM di daerah itu, Minggu (18/8/2024). ANTARA/HO-mahasiswa UMM/End.
Malang (ANTARA) - Sejumlah mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) membuat inovasi dari ekstrak tumbuhan herbal temulawak yang mampu mencegah penyakit asam urat, khususnya bagi lansia.
Sirup berbahan ekstrak temulawak yang mampu mencegah penyakit asam urat tersebut merupakan inovasi kelompok 32 Gelombang 3 mahasiswa Program Pengabdian pada Masyarakat (PPM) UMM di Desa Kepuharjo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
"Asam urat merupakan salah suatu kondisi yang menyebabkan nyeri sendi akibat penumpukan kristal asam urat, dan kami mencoba memanfaatkan sifat terapeutik temulawak dengan mengembangkannya dalam bentuk sirup,” kata Ketua Kelompok 32 Gelombang 3 PMM UMM, Vienzy Justicia Desta Prastya di Malang, Minggu.
Temulawak (Curcuma xanthorrhiza) merupakan tanaman herbal tradisional lndonesia dengan sejuta manfaat dan sejak zaman dahulu dipercaya mampu mengatasi berbagai masalah kesehatan.
Salah satu manfaat utama tanaman yang mudah tumbuh dan ditemukan hampir di seluruh wilayah Indonesia ini adalah sebagai anti-inflamasi yang dapat membantu mengurangi gejala asam urat.
Dengan sifat terapeutik yang ada dalam kandungan temulawak, kata Vienzy, sirup tersebut menjadi solusi alternatif untuk pencegahan dan pengelolaan asam urat pada lansia.
Baca juga: Manfaat temulawak sebagai pendamping pengobatan pasien TBC
Baca juga: Khasiat temulawak untuk cegah "stunting" pada anak
“Inovasi kami ini dalam upaya meningkatkan kualitas hidup lansia, utamanya di wilayah program kami di Dusun Turi, Desa Kepuharjo, Kabupaten Malang," ujarnya.
Berdasarkan hasil penelitian yang ia lakukan sebelumnya, di daerah tersebut banyak lansia yang menderita keluhan asam urat. Desa Kepuharjo merupakan salah satu daerah dengan prevalensi tinggi kasus asam urat di kalangan lansia.
“Kami memulai proyek ini dengan memproduksi sirup temulawak secara lokal menggunakan bahan-bahan alami berkualitas, karena bentuknya sirup, diharapkan mudah untuk dikonsumsi,” tambahnya.
Vienzy mengatakan sirup hasil inovasi kelompoknya tersebut mengandung kurkumin, senyawa utama dalam temulawak, yang memiliki efek anti-inflamasi dan antioksidan.
Dengan mengonsumsi sirup ini secara rutin, lanjutnya, lansia dapat merasakan manfaat dalam mengurangi peradangan dan nyeri yang disebabkan oleh asam urat.
Vienzy dan rekan-rekannya juga mengajak masyarakat setempat untuk mendistribusikan sirup temulawak yang mereka produksi. Selain itu, mereka juga memberikan edukasi lebih mendalam terkait berbagai penyakit dan pencegahannya kepada masyarakat.
“Alhamdulillah, respons masyarakat sangat positif. Dengan adanya inovasi ini, diharapkan terjadi penurunan kasus asam urat di kalangan lansia dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pencegahan dan penanganan penyakit melalui pendekatan berbasis herbal,” ujarnya.
Dengan pendekatan berbasis komunitas dan edukasi, inovasi ini diharapkan tidak hanya memberikan solusi kesehatan yang efektif, tetapi juga memperkuat keterlibatan masyarakat dalam upaya peningkatan kesehatan dan kesejahteraan lansia, katanya.
Baca juga: Cara membuat jamu kunyit asam, beras kencur, temulawak
Baca juga: Jokowi beli temulawak dan jajanan di Surakarta jelang pergantian tahun
Sirup berbahan ekstrak temulawak yang mampu mencegah penyakit asam urat tersebut merupakan inovasi kelompok 32 Gelombang 3 mahasiswa Program Pengabdian pada Masyarakat (PPM) UMM di Desa Kepuharjo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
"Asam urat merupakan salah suatu kondisi yang menyebabkan nyeri sendi akibat penumpukan kristal asam urat, dan kami mencoba memanfaatkan sifat terapeutik temulawak dengan mengembangkannya dalam bentuk sirup,” kata Ketua Kelompok 32 Gelombang 3 PMM UMM, Vienzy Justicia Desta Prastya di Malang, Minggu.
Temulawak (Curcuma xanthorrhiza) merupakan tanaman herbal tradisional lndonesia dengan sejuta manfaat dan sejak zaman dahulu dipercaya mampu mengatasi berbagai masalah kesehatan.
Salah satu manfaat utama tanaman yang mudah tumbuh dan ditemukan hampir di seluruh wilayah Indonesia ini adalah sebagai anti-inflamasi yang dapat membantu mengurangi gejala asam urat.
Dengan sifat terapeutik yang ada dalam kandungan temulawak, kata Vienzy, sirup tersebut menjadi solusi alternatif untuk pencegahan dan pengelolaan asam urat pada lansia.
Baca juga: Manfaat temulawak sebagai pendamping pengobatan pasien TBC
Baca juga: Khasiat temulawak untuk cegah "stunting" pada anak
“Inovasi kami ini dalam upaya meningkatkan kualitas hidup lansia, utamanya di wilayah program kami di Dusun Turi, Desa Kepuharjo, Kabupaten Malang," ujarnya.
Berdasarkan hasil penelitian yang ia lakukan sebelumnya, di daerah tersebut banyak lansia yang menderita keluhan asam urat. Desa Kepuharjo merupakan salah satu daerah dengan prevalensi tinggi kasus asam urat di kalangan lansia.
“Kami memulai proyek ini dengan memproduksi sirup temulawak secara lokal menggunakan bahan-bahan alami berkualitas, karena bentuknya sirup, diharapkan mudah untuk dikonsumsi,” tambahnya.
Vienzy mengatakan sirup hasil inovasi kelompoknya tersebut mengandung kurkumin, senyawa utama dalam temulawak, yang memiliki efek anti-inflamasi dan antioksidan.
Dengan mengonsumsi sirup ini secara rutin, lanjutnya, lansia dapat merasakan manfaat dalam mengurangi peradangan dan nyeri yang disebabkan oleh asam urat.
Vienzy dan rekan-rekannya juga mengajak masyarakat setempat untuk mendistribusikan sirup temulawak yang mereka produksi. Selain itu, mereka juga memberikan edukasi lebih mendalam terkait berbagai penyakit dan pencegahannya kepada masyarakat.
“Alhamdulillah, respons masyarakat sangat positif. Dengan adanya inovasi ini, diharapkan terjadi penurunan kasus asam urat di kalangan lansia dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pencegahan dan penanganan penyakit melalui pendekatan berbasis herbal,” ujarnya.
Dengan pendekatan berbasis komunitas dan edukasi, inovasi ini diharapkan tidak hanya memberikan solusi kesehatan yang efektif, tetapi juga memperkuat keterlibatan masyarakat dalam upaya peningkatan kesehatan dan kesejahteraan lansia, katanya.
Baca juga: Cara membuat jamu kunyit asam, beras kencur, temulawak
Baca juga: Jokowi beli temulawak dan jajanan di Surakarta jelang pergantian tahun
Pewarta: Endang Sukarelawati
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2024
Tags: