Berlin (ANTARA) - Tingkat penyerapan angkatan kerja Jerman tumbuh 0,1 persen pada kuartal kedua (Q2) tahun ini dibandingkan dengan kuartal pertama (Q1), dengan sekitar 46,1 juta orang merupakan karyawan atau menjadi wiraswasta di negara itu, menurut data yang dirilis oleh Kantor Statistik Federal (Destatis) Jerman pada Jumat (16/8).

Perbandingan secara tahunan (year on year/yoy) menunjukkan peningkatan 0,4 persen dalam ketenagakerjaan di Q2, menurut perhitungan awal oleh Destatis.

Namun, angka-angka ini masih berada di bawah rata-rata Uni Eropa (UE). Data dari Eurostat, kantor statistik UE, menunjukkan bahwa lapangan kerja di 27 negara anggota UE naik rata-rata 0,7 persen di Q2, sementara zona euro mengalami kenaikan 0,8 persen (yoy).

Pada Q2, penciptaan lapangan kerja di Jerman terutama didorong oleh berbagai sektor jasa, yang menambahkan 229.000 posisi baru.

Namun, sektor manufaktur terus menghadapi kesulitan. Selain konstruksi, jumlah tenaga kerja yang bekerja di sektor ini mengalami penurunan sebesar 44.000 pada Q2, atau 0,5 persen (yoy).

Tren penurunan lapangan kerja juga terlihat di kalangan wiraswasta, termasuk anggota keluarga yang membantu. Jumlah wiraswasta turun sebesar 29.000, sehingga totalnya menjadi 3,8 juta wiraswasta.
Orang-orang mengendarai sepeda di Frankfurt, Jerman, pada 8 Juli 2023. (Xinhua/Zhang Fan)


Sebagai perbandingan, jumlah karyawan di negara tersebut bertambah menjadi 42,3 juta pada Q2, naik sebesar 196.000 dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Rata-rata, mereka yang bekerja melaksanakan 318,2 jam kerja selama Q2, mencatatkan peningkatan tipis sebesar 0,4 persen dalam jam kerja.

Pada Juni, jumlah pengangguran di Jerman mencapai 1,52 juta orang, mewakili kenaikan sebesar 194.000 orang, atau 14,6 persen, dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Akibatnya, tingkat pengangguran naik menjadi 3,4 persen, meningkat dari 3 persen pada Juni tahun lalu.