Surabaya (ANTARA News) - Dewan Pimpinan Pusat Partai Keadilan Sejahtera mulai melirik dan mempertimbangkan Gubernur Jawa Timur Soekarwo untuk menjadi bakal calon wakil presiden yang diusung partai itu pada Pilpres mendatang.

"Nama beliau memang masuk dan menjadi bahan pertimbangan dari PKS. Siapa yang tidak mengenal nama Soekarwo," ujar Presiden PKS Anis Matta kepada wartawan di Surabaya, Minggu malam.

Pihaknya mengakui sejumlah dewan pimpinan wilayah PKS mengusulkan Soekarwo untuk bisa mendampingi calon presiden PKS yang masih diisi oleh tiga nama.

Anis Matta, Gubernur Jawa Barat Achmad Heryawan, dan mantan Presiden PKS Hidayat Nur Wahid sejauh ini yang menjadi bakal calon presiden yang didukung PKS.

"DPW PKS Sulawesi Selatan menjadi satu dari beberapa DPW yang menyebut nama Soekarwo layak mendampingi bakal capres dari partai kami," kata dia.

Menurut Anis Matta, Soekarwo dikenal sebagai sosok yang bersih dan sudah terbukti kualitasnya memimpin Jawa Timur. Apalagi, pada Pemilihan Kepala Daerah 2013, Soekarwo kembali menang dan menjadi bukti bahwa rakyat masih menginginkannya.

"Di situ, PKS menjadi salah satu partai politik pengusung. Selama menjadi kepala daerah, kami juga belum mendengar ada cacat atau protes berlebihan dari masyarakat Jatim untuk gubernurnya," kata dia.

Kendati demikian, pihaknya tidak ingin gegabah dalam menentukan pilihan. Partainya, kata Anis Matta, masih konsentrasi di Pemilihan Umum Legislatif 9 April mendatang.

"Dari hasil Pemilu maka kami akan menentukan sikap dan bagaimana langkah partai selanjutnya. Semua tergantung hasil pemungutan suara dan kami yakin hasilnya maksimal," katanya.

Apakah ia secara langsung akan meminta dan menemui Soekarwo? Anis mengaku tidak akan melakukannya dalam waktu dekat ini. Selain masih konsentrasi Pemilu Legislatif, pihaknya ingin menghormati Soekarwo yang saat ini duduk sebagai Ketua DPD Partai Demokrat Jatim.

"Tentu kalau sekarang masih sama-sama fokus memenangkan partainya. Sehingga kami rasa belum ada rencana bertemu dalam waktu dekat ini. Apalagi semua masih tergantung hasil Pemilu," kata mantan Sekjen DPP PKS tersebut.