Pekanbaru (ANTARA News) - Kampanye akbar Partai Keadilan Sejahtera di Pekanbaru, Provinsi Riau pada Minggu berlangsung semarak dengan "putihnya" kota itu oleh kader partai dan kegiatan diadakan di Lapangan Purna MTQ, Pekanbaru, Minggu.

Kader partai yang jumlahnya lima ribuan itu sudah mulai memadati arena kampanye sejak pukul 13.00 WIB yang masing-masing dengan arahan untuk menempati posisi sesuai batas antara laki-laki dan perempuan.

Dominasi warna putih sangat kontras terlihat dipenuhi massa partai politik yang berlambang bulan sabit itu diiringi lagu berjudul perdamaian dan dilantunkan Band Gigi langsung menghentak kerumunan simpatisan PKS sehingga suasana mulai marak.

Sekretaris Dewan Pimpinan Wilayah PKS Riau Suroyo menyatakan Pekanbaru putih oleh kader bukan dengan mobilisasi, namun kesadaran masyarakat sendiri.

"Kita telah buktikan bisa memutihkan kota Pekanbaru, bukan karena mobilisasi massa. Tapi karena kesadaran kita sendiri untuk berjuang bersama PKS," katanya.

Setelah menikmati hiburan musik, massa dihibur atraksi olahraga Jepang Hokaido. Tak hanya itu, massa juga dibuat terpukau oleh aksi beladiri Tarung Derajat.

Penonton terkesima dengan aksi petarung wanita yang berhasil meruntuhkan dan membanting lawan-lawannya yang semuanya laki-laki. Kemudian aksi mendebarkan juga diperlihatkan dengan memecahkan tumpukan genteng dengan kepala.

Wakil Wali Kota Pekanbaru Ayat Cahyadi yang merupakan kader PKS juga turut serta memecahkan genteng ke kepala seorang anggota tarung derajat tersebut. Selain itu, aksi memukul batu petak di atas kepala dengan palu yang besar membuat massa menarik nafas dalam-dalam.

Massa kembali dihibur band didikan PKS yang membawakan lagu-lagu partai berbasis dakwah dengan irama ritme musik rock dan terlihat kader serta simpasan hafal mengikuti setiap lirik lagu.

Setelah itu barulah dakwah diberikan oleh juru kampanye Tifatul Sembiring yang juga Menteri Komunikasi dan Informasi sekaligus turut menghibur dengan beberapa pantun yang diberikan.

"Kalau elang mulai berpandang, mulai kedipkan mata yang bening. Kalau memang ingin berjuang, mari bersihkan si lancang kuning," salah satu bait pantunnya.(*)