Jakarta (ANTARA) - PT Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) resmi melepas Floating Storage and Offloading (FSO) Arco Ardjuna, kapal penampung produksi minyak mentah bertepatan dengan HUT Ke-79 RI pada 17 Agustus 2024.
General Manager PHE ONWJ Muzwir Wiratama melepas FSO Arco Ardjuna dengan membunyikan hand horn, dari atas central plant flowstation yang berjarak sekitar satu kilometer dari FSO Arco Ardjuna.
"Hari ini kita tidak hanya mengucapkan selamat jalan kepada sebuah kapal. Lebih dari itu, kita memberikan penghormatan terakhir untuk FSO Arco Ardjuna, sebuah fasilitas yang memiliki guratan sejarah panjang," kata Muzwir melalui keterangan yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Seperti saat kedatangannya, momen kepergian FSO Arco Ardjuna disambut antusias para kru pekerja.
Lengkingan panjang hand horn membahana, mengalahkan bunyi deburan ombak Laut Jawa. Kali ini, bunyi keras hand horn tersebut bermakna lain. Sebuah momen refleksi yang menyimbolkan apresiasi atas dedikasi dan kontribusi yang telah diberikan FSO Arco Ardjuna selama lebih dari lima dekade bertugas.
Lima kapal yang mengelilingi Arco Ardjuna merespons lengkingan itu dengan mengaktifkan sistem Fifi atau firefighting. Semprotan air dari kapal-kapal ini dan lambaian tangan para kru pekerja mengiringi prosesi pelepasan FSO Arco Ardjuna.
Baca juga: FSO Arco Ardjuna milik PHE ONWJ akhiri tugas usai operasi 50 tahun
Baca juga: Menteri BUMN apresiasi kesigapan PHE ONWJ selamatkan awak kapal karam
"Semoga catatan berharga dan warisan Arco Ardjuna terus hidup dalam setiap langkah kita ke depan, yang menyalakan semangat kita untuk senantiasa bekerja dengan andal dan selamat guna pemenuhan kebutuhan energi bangsa," ujar Muzwir.
FSO Arco Ardjuna, yang mendukung operasi hulu migas lepas pantai Blok ONWJ adalah fasilitas penampungan minyak terapung tertua yang masih beroperasi di dunia.
Pertama kali dioperasikan oleh Arco pada 1972, pengelolaan aset ini kemudian berpindah seiring alih kelola wilayah kerja ONWJ, sampai akhirnya dikelola oleh PHE ONWJ pada 2009.
Perjalanan panjang FSO Arco Ardjuna menjadi sempurna dengan torehan tidak pernah mengalami lost time incident (LTI) sejak pencatatan dilakukan pada tahun 2011. LTI adalah terminologi kinerja keselamatan untuk insiden kecelakaan kerja yang dapat mengakibatkan cacat permanen atau kehilangan waktu kerja selama satu hari atau lebih.
Dengan catatan kinerja ini, FSO Arco Ardjuna merupakan salah satu tempat kerja yang paling selamat dan aman bagi para pekerjanya.
Aktivitas lifting terakhir dari FSO Arco Ardjuna dilakukan pada 14 Agustus 2024. Sebanyak 200.000 barel minyak mentah dialihkan ke kapal tanker MT. Success Dalia XLVIII untuk dikirim ke kilang Plaju di Palembang.
Sepanjang masa pengabdiannya, FSO Arco Ardjuna telah menampung dan menyalurkan total minyak mentah sekitar 1,28 miliar barel minyak bagi ketahanan energi negeri.
Berbobot 153.202 ton, FSO Arco Ardjuna memiliki dimensi panjang 142,6 meter dan lebar 48,2 meter, dan berkapasitas penyimpanan terpasang sebesar 1 juta barel.
Regional Jawa Subholding Upstream Pertamina merupakan anak perusahaan PT Pertamina Hulu Energi (PHE) yang bergerak di bidang usaha hulu minyak dan gas bumi.
Regional Jawa bertugas mengkoordinir wilayah operasional di bawah pengelolaan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) migas meliputi PHE ONWJ, PHE OSES, dan Pertamina EP Jawa Barat. Area Kerja Regional Jawa mencakup Provinsi DKI Jakarta, Banten, Lampung dan Bangka Belitung serta Jawa Barat.
Baca juga: PHE ONWJ tingkatkan produksi migas dari di lepas pantai Karawang
Baca juga: PHE ONWJ bangun galangan kapal Karawang bantu perbaiki perahu nelayan
PHE ONWJ resmi lepas FSO Arco Ardjuna bertepatan dengan HUT Ke-79 RI
17 Agustus 2024 22:51 WIB
Momen pelepasan FSO Arco Ardjuna bertepatan dengan HUT Ke-79 RI. ANTARA/HO-PHE ONWJ
Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2024
Tags: