Banyumas (ANTARA News) - Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Mochammad Romahurmuziy mengatakan bahwa koalisi dengan partai politik lain bagi PPP merupakan suatu keniscayaan.

"Sebagai partai politik dengan target yang belum mencapai ambang batas pencalonan presiden sebanyak 112 kursi, koalisi suatu keniscayaan," katanya, di Banyumas, Jawa Tengah, Minggu sore.

Gus Romy (panggilan akrab Romahurmuziy, red.) mengatakan hal itu kepada wartawan usai menghadiri kampanye terbuka putaran terakhir bagi PPP Kabupaten Banyumas di Lapangan Desa Sidabowa, Kecamatan Patikraja.

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa PPP membuka komunikasi kepada semua partai politik termasuk Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra).

Terkait itu, PPP terus berkomunikasi dan bermusyawarah dengan para ulama partai untuk melihat siapa yang terbaik guna didukung ke depan.

"Seperti yang tadi disampaikan (saat kampanye, red.), partai politik hari ini dan para pemilih kita banyak yang sudah berpolitik tanpa menggunakan prinsip," katanya.

Bagi PPP, kata dia, calon presiden ke depan adalah seseorang yang harus memiliki jiwa kepemimpinan yang kuat karena bangsa Indonesia membutuhkan kepemimpinan yang kuat.

Selain itu, lanjut dia, calon presiden juga harus memiliki visi dan misi yang jelas karena tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia ke depan tidak semakin ringan.

"Yang kami lihat, sejumlah calon (calon presiden, red.) memiliki keunggulan, dan yang kami lihat itu belum tentu pasti, tetapi Pak Prabowo Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto, red.) merupakan salah satu figur yang memiliki leadership yang kuat. Apakah kemudian akan berujung kepada dukungan PPP dalam bentuk koalisi, nanti kita lihat setelah pileg (Pemilihan Umum Legislatif)," katanya.

Disinggung kemungkinan koalisi tersebut sebagai dampak masuknya sejumlah tokoh Partai Gerindra seperti Muchdi Purwopranjono (Muchdi PR) ke PPP, Gus Romy mengatakan bahwa hal itu tidak ada pengaruhnya.

"Pak Muchdi sejak menyatakan bergabung dengan PPP, tidak lagi aktif (di Gerindra, red.). Saya kira tidak ada hubungannya," kata dia menegaskan.

Sementara mengenai komunikasi politik dengan partai lain, dia mengatakan bahwa PPP telah membuka koalisi dengan PDI Perjuangan, Partai Gerindra, dan sejumlah partai Islam.

Ia mengatakan bahwa hal itu dilakukan karena PPP tetap membuka kemungkinan dilakukannya koalisi alternatif yang mengusung calon presiden di luar nama-nama yang sudah muncul pada posisi puncak klasemen survei saat ini.

Menurut dia, koalisi alternatif itu sangat mungkin dilakukan.

"Sejauh ini, pertemuan Pak Surya (Ketua Umum DPP PPP Suryadharma Ali, red.) dengan Pak Prabowo tidak membangun komitmen apapun. Hanya merupakan komunikasi biasa," katanya. (*)