Pilkada 2024
Bawaslu RI pastikan jajaran di Sebatik siaga awasi tahapan pilkada
17 Agustus 2024 20:52 WIB
Anggota Bawaslu RI Lolly Suhenty (tengah) menekan tombol kesiapsiagaan saat Apel Siaga Pengawasan Partisipatif Pemilihan Serentak di Lapangan Sungai Nyamuk, Sebatik Timur, Kabupaten Nunukan, Provinsi Kalimantan Utara, Sabtu (17/8/2024). ANTARA/Genta Tenri Mawangi/am.
Pulau Sebatik, Nunukan (ANTARA) - Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI Lolly Suhenty memastikan jajaran pengawas pemilu di Sebatik dan perwakilan Bawaslu di Kabupaten Nunukan, Provinsi Kalimantan Utara, terus siaga mencegah pelanggaran pemilu selama tahapan Pilkada 2024.
Lolly, saat memimpin Apel Siaga Pengawasan Partisipatif Pemilihan Serentak di Lapangan Sungai Nyamuk, Sebatik Timur, Nunukan, menyatakan Bawaslu berkewajiban memastikan seluruh tahapan pemilihan berjalan tanpa kendala, termasuk yang berlangsung di daerah perbatasan dan jauh dari pusat pemerintahan.
“Kenapa wajib? Karena kalau kita cinta NKRI, maka seharusnya pilkada di Sebatik khususnya, dan umumnya di Indonesia, pastilah berjalan dengan damai, lancar, tanpa hambatan,” kata Lolly saat memberikan amanat dalam apel itu, Sabtu.
Pulau Sebatik, yang bagian selatannya dikuasai oleh Indonesia, merupakan salah satu daerah terluar dan terdepan Indonesia yang berbatasan langsung dengan Malaysia. Di beberapa daerah di Sebatik, beberapa warga Indonesia yang punya hak pilih menempati rumah-rumah yang berada tepat di garis batas RI-Malaysia. Alhasil, beberapa mereka pun tinggal di rumah yang menempati wilayah Indonesia dan Malaysia.
Bawaslu RI menggelar Apel Siaga Pengawasan Partisipatif Pemilihan Serentak di Lapangan Sungai Nyamuk, Sebatik, Sabtu, tepat setelah upacara peringatan HUT Ke-79 RI. Apel siaga itu, yang dipimpin oleh Lolly, diikuti oleh para pengawas pemilihan se-Pulau Sebatik, dan ada juga perwakilan pengawas dari Kabupaten Nunukan dan Provinsi Kalimantan Utara. Apel itu juga melibatkan mitra-mitra strategis Bawaslu, di antaranya aparatur pemerintah di kecamatan se-Sebatik, personel pemadam kebakaran, tenaga kesehatan, dan kelompok masyarakat lainnya.
Selepas apel, Lolly menjelaskan apel siap siaga itu sengaja digelar di Sebatik, karena dua alasan. Pertama, Bawaslu RI berkepentingan memastikan jajaran pengawas pemilu yang bekerja di daerah terdepan dan terluar Indonesia bekerja sesuai tugas, pokok dan fungsinya.
“Kami perlu memastikan dari daerah terdepan, dan terluar ini untuk apa? Karena, seluruh warga. negara di mana pun adanya tidak boleh kehilangan hak pilihnya,” kata dia.
Alasan kedua, dia melanjutkan, apel itu digelar di Sebatik untuk menumbuhkan semangat cinta tanah air dari tapal-tapal batas Indonesia dengan negara lain.
“Sebetulnya, mengawasi pilkada itu, kalau kita cinta tanah air, maka secara otomatis orang akan tertarik bergerak untuk melakukan pengawasan secara mandiri di lingkungannya sendiri,” kata Lolly.
Oleh karena itu, dia berkeyakinan apel siaga di Sebatik menjadi momentum pengawasan yang baik, karena momen itu menjadi pengingat mengawasi tahapan pemilihan perlu dilakukan dari hulu ke hilir. “Momentum ini mengingatkan kita (pentingnya pengawasan) hulu ke hilir, depan—belakang, semuanya perlu mendapatkan pengawasan yang kuat dan melekat,” kata dia.
Lolly, saat memimpin Apel Siaga Pengawasan Partisipatif Pemilihan Serentak di Lapangan Sungai Nyamuk, Sebatik Timur, Nunukan, menyatakan Bawaslu berkewajiban memastikan seluruh tahapan pemilihan berjalan tanpa kendala, termasuk yang berlangsung di daerah perbatasan dan jauh dari pusat pemerintahan.
“Kenapa wajib? Karena kalau kita cinta NKRI, maka seharusnya pilkada di Sebatik khususnya, dan umumnya di Indonesia, pastilah berjalan dengan damai, lancar, tanpa hambatan,” kata Lolly saat memberikan amanat dalam apel itu, Sabtu.
Pulau Sebatik, yang bagian selatannya dikuasai oleh Indonesia, merupakan salah satu daerah terluar dan terdepan Indonesia yang berbatasan langsung dengan Malaysia. Di beberapa daerah di Sebatik, beberapa warga Indonesia yang punya hak pilih menempati rumah-rumah yang berada tepat di garis batas RI-Malaysia. Alhasil, beberapa mereka pun tinggal di rumah yang menempati wilayah Indonesia dan Malaysia.
Bawaslu RI menggelar Apel Siaga Pengawasan Partisipatif Pemilihan Serentak di Lapangan Sungai Nyamuk, Sebatik, Sabtu, tepat setelah upacara peringatan HUT Ke-79 RI. Apel siaga itu, yang dipimpin oleh Lolly, diikuti oleh para pengawas pemilihan se-Pulau Sebatik, dan ada juga perwakilan pengawas dari Kabupaten Nunukan dan Provinsi Kalimantan Utara. Apel itu juga melibatkan mitra-mitra strategis Bawaslu, di antaranya aparatur pemerintah di kecamatan se-Sebatik, personel pemadam kebakaran, tenaga kesehatan, dan kelompok masyarakat lainnya.
Selepas apel, Lolly menjelaskan apel siap siaga itu sengaja digelar di Sebatik, karena dua alasan. Pertama, Bawaslu RI berkepentingan memastikan jajaran pengawas pemilu yang bekerja di daerah terdepan dan terluar Indonesia bekerja sesuai tugas, pokok dan fungsinya.
“Kami perlu memastikan dari daerah terdepan, dan terluar ini untuk apa? Karena, seluruh warga. negara di mana pun adanya tidak boleh kehilangan hak pilihnya,” kata dia.
Alasan kedua, dia melanjutkan, apel itu digelar di Sebatik untuk menumbuhkan semangat cinta tanah air dari tapal-tapal batas Indonesia dengan negara lain.
“Sebetulnya, mengawasi pilkada itu, kalau kita cinta tanah air, maka secara otomatis orang akan tertarik bergerak untuk melakukan pengawasan secara mandiri di lingkungannya sendiri,” kata Lolly.
Oleh karena itu, dia berkeyakinan apel siaga di Sebatik menjadi momentum pengawasan yang baik, karena momen itu menjadi pengingat mengawasi tahapan pemilihan perlu dilakukan dari hulu ke hilir. “Momentum ini mengingatkan kita (pentingnya pengawasan) hulu ke hilir, depan—belakang, semuanya perlu mendapatkan pengawasan yang kuat dan melekat,” kata dia.
Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2024
Tags: