Lubuk Basung,- (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Agam, Sumatera Barat menyerahkan piagam penghargaan kepada seorang warga Limo Sariak, Nagari atau Desa Malalak Selatan, Kecamatan Malalak Tulih Sutan Kulipah (76) atas jiwa patriotnya dengan mengibarkan bendera merah putih dipuncak pohon setinggi 80 meter.

Penghargaan tersebut langsung diserahkan Bupati Agam Andri Warman usai pelaksanaan upacara bendera Hari Ulang Tahun Ke-79 Republik Indonesia di halaman Kantor Bupati Agam, Sabtu (17/8).

Baca juga: PLN Icon Plus mendukung pelaksanaan upacara kemerdekaan di IKN
"Saya mengucapkan terima kasih kasih kepada bupati yang telah mengundang pada pelaksanaan HUT Ke- 79 RI dan menyerahkan piagam penghargaan," kata Tulih Sutan Kulipah di Lubuk Basung, Sabtu.

Ia mengatakan, kisah perjuangannya dimulai dari kampung halamannya. Di usianya yang tidak lagi muda, ia mempersiapkan diri dengan matang untuk mengibarkan bendera merah putih di puncak tertinggi di Malalak Selatan.

Pohon setinggi 80 meter yang terletak di hutan dipilihnya dengan penuh pertimbangan.

Meskipun perjalanan menuju puncak penuh tantangan, semangat cinta tanah air yang menggelora dalam dirinya membuat segala rintangan terasa mudah dilalui.

Ketika bendera merah putih berkibar gagah di puncak pohon tersebut, ia seolah-olah turut serta dalam perjuangan para pahlawan yang telah memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

Baca juga: Pj Gubernur ajak masyarakat isi kemerdekaan dengan kegiatan positif
"Bagi saya tindakan ini bukan sekadar ritual, melainkan wujud nyata dari rasa cinta dan pengorbanan untuk negeri tercinta. Ini merupakan kemauan saya untuk memasang bendera menjelang HUT Ke- 79 RI," kata petani tersebut.

Sementara Bupati Andri Warman memberikan apresiasi tinggi atas dedikasi kepada Tulih yang telah mengibarkan bendera merah putih di lokasi ketinggian.

"Semangat dan dedikasi yang ditunjukkan oleh Tulih merupakan contoh nyata dari kecintaan kepada tanah air yang tidak mengenal usia maupun keterbatasan fisik. Beliau telah mengajarkan kepada kita semua bahwa nasionalisme harus diwujudkan dalam tindakan nyata, tidak hanya dalam kata-kata. Kami bangga memiliki tokoh seperti Tulih di Kabupaten Agam," katanya.

Ia menambahkan aksi yang dilakukan oleh Tulih menjadi pengingat bagi generasi muda akan pentingnya menjaga dan menghormati simbol-simbol kebangsaan.

Di tengah arus modernisasi yang serba cepat, tindakan sederhana namun penuh makna ini mengajarkan betapa pentingnya menjaga warisan nasionalisme yang harus diteruskan oleh setiap generasi.


Baca juga: Warga Bandarlampung gelar upacara HUT RI berbahasa Lampung