Kepala SMP Muhammadiyah 2 Surabaya Ida Indahwati Waliulu mengatakan tujuan diselenggarakannya upacara yang juga berada tepat di bawah Jembatan Suramadu yang menghubungkan Surabaya-Madura itu untuk memupuk rasa persatuan dan kesatuan antarsiswa.
"Selain itu juga untuk memberi pengalaman yang berkesan bagi siswa-siswi SMP Muhammadiyah 2 Surabaya dengan melaksanakan upacara di atas kapal dan di tengah Selat Madura," ucapnya di Surabaya, Sabtu.
Sementara itu, Humas SMP Muhammadiyah 2 Surabaya Yunan Imannu menjelaskan proses pelaksanaan upacara dimulai dari kedatangan peserta di Pelabuhan Ujung pada pukul 06.30 - 07.00 WIB, dilanjutkan dengan proses masuk ke KMP Jokotole dari pukul 07.00 - 08.00 WIB.
"Selanjutnya, kapal berlayar menuju lokasi upacara di bawah jembatan Suramadu dari pukul 08.00 - 09.00 WIB, di mana upacara bendera berlangsung hingga pukul 10.00. Setelah itu, peserta kembali menuju Pelabuhan Ujung untuk pulang," ujarnya.
Adapun kendala yang dihadapi oleh para siswa, lanjutnya, seperti rasa mabuk laut bagi peserta maupun pasukan pengibar bendera yang jarang naik kapal.
"Saat pengibaran bendera posisinya berada di dek atas kapal dan itu juga terpengaruh arah angin. Meskipun demikian, para peserta tetap semangat dalam melaksanakan upacara di tengah Selat Madura," katanya.
Tak hanya itu, penyelenggaraan upacara bendera tersebut, kata Yunan, tidak hanya sebagai acara formal namun juga sebagai momen bersejarah dalam mendidik generasi muda tentang pentingnya menjaga Bhinneka Tunggal Ika dan semangat patriotisme.
Baca juga: Warga seberang Istana Merdeka khidmat ikuti penaikan bendera
Baca juga: TNI AU tampilkan atraksi pesawat tempur F16