Pilkada 2024
Bawaslu RI sambangi Sebatik untuk jamin hak pilih warga di perbatasan
17 Agustus 2024 00:22 WIB
Anggota Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) RI Lolly Suhenty (tengah) menyalami jajaran anggota pengawas pemilu yang menyambut kedatangan dia di Pelabuhan Sei Nyamuk, Sebatik, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, Jumat (16/8/2024). ANTARA/Genta Tenri Mawangi.
Sebatik, Nunukan (ANTARA) - Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI Lolly Suhenty menyambangi Pulau Sebatik di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, Jumat, untuk menjalani serangkaian kegiatan yang salah satu tujuannya menjamin hak memilih warga di perbatasan saat Pilkada 2024.
Lolly, tiba di Sebatik sekitar pukul 18.00 WITA, Jumat, setelah berlayar dari dermaga di Kota Tarakan, Kalimantan Utara selama 3 jam.
“Tujuan (kunjungan kami, red.) untuk sama-sama membangun spirit (semangat, red.) bahwa daerah terluar Indonesia, daerah perbatasan itu mempunyai hak yang sama atas seluruh akses, informasi sehingga (kami ingin) memastikan data pemilih untuk teman-teman di ujung Indonesia ini, misalnya, tidak juga terbengkalai,” kata Lolly.
Di hadapan sejumlah wartawan saat dia ditemui di Kota Tarakan, dia melanjutkan penting bagi Bawaslu RI untuk memastikan tidak ada satu pun warga negara, termasuk mereka yang ada di perbatasan dan daerah-daerah terluar, yang kehilangan hak pilihnya. Bagi Lolly, lokasi mereka yang berada jauh dari pusat pemerintahan, tidak boleh menjadi alasan hak-hak mereka untuk memilih berkurang.
Oleh karena itu, Lolly pun bakal memimpin apel kesiapsiagaan pengawasan yang diikuti jajaran pengawas pemilu di Sebatik, selepas mengikuti upacara HUT Ke-79 RI di Lapangan Sungai Nyamuk pada Sabtu, 17 Agustus 2024. Kemudian, selepas memimpin apel kesiapsiagaan pengawasan, Lolly juga dijadwalkan mendatangi langsung warga yang tinggal di perbatasan RI-Malaysia di Sebatik.
Baca juga: Peresmian ULP Sebatik momentum pemberdayaan masyarakat perbatasan
Lolly menyampaikan apel kesiapsiagaan sengaja digelar pada 17 Agustus untuk menjadikan HUT RI sebagai momentum. “17 Agustus menjadi momentum yang tepat menurut kami untuk mengecek langsung di daerah perbatasan untuk memastikan hak pilih warga negara kita tidak ada yang dihilangkan,” kata dia.
Indonesia dan Malaysia berbagi wilayah Pulau Sebatik yang luasnya mencapai kurang lebih 24.600 hektare. Indonesia menguasai bagian selatan Pulau Sebatik, sementara Malaysia di bagian utara pulau. Di perbatasan dua negara, Pemerintah RI membangun Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Sei Nyamuk, yang lokasinya berada dalam satu kompleks yang sama dengan Pelabuhan Sei Nyamuk.
Untuk mencapai Pulau Sebatik dari Jakarta, moda transportasi tercepat ialah menggunakan pesawat terbang menuju Tarakan yang waktu tempuhnya 3 jam lebih. Kemudian dari Kota Tarakan, perjalanan ke Sebatik menempuh jalur laut selama kurang lebih 3 jam.
Dari Tarakan, kapal berlayar ke utara melewati perairan di sekitar Pulau Baru dan Pulau Bunyu, kemudian perairan sekitar Tandjungkeramat, dan sekitar Pulau Nunukan, lalu kapal sandar di Pelabuhan Sei Nyamuk, Sebatik.
Selepas Pemilu 2024, warga negara Indonesia yang memiliki hak pilih bakal memilih langsung kepala daerahnya di tingkat provinsi, kabupaten, dan kota secara serentak pada 27 November 2024. Setidaknya, ada 37 provinsi dan 508 kabupaten/kota yang bakal menggelar pemilihan kepala daerah (pilkada) tahun ini.
Lolly, tiba di Sebatik sekitar pukul 18.00 WITA, Jumat, setelah berlayar dari dermaga di Kota Tarakan, Kalimantan Utara selama 3 jam.
“Tujuan (kunjungan kami, red.) untuk sama-sama membangun spirit (semangat, red.) bahwa daerah terluar Indonesia, daerah perbatasan itu mempunyai hak yang sama atas seluruh akses, informasi sehingga (kami ingin) memastikan data pemilih untuk teman-teman di ujung Indonesia ini, misalnya, tidak juga terbengkalai,” kata Lolly.
Di hadapan sejumlah wartawan saat dia ditemui di Kota Tarakan, dia melanjutkan penting bagi Bawaslu RI untuk memastikan tidak ada satu pun warga negara, termasuk mereka yang ada di perbatasan dan daerah-daerah terluar, yang kehilangan hak pilihnya. Bagi Lolly, lokasi mereka yang berada jauh dari pusat pemerintahan, tidak boleh menjadi alasan hak-hak mereka untuk memilih berkurang.
Oleh karena itu, Lolly pun bakal memimpin apel kesiapsiagaan pengawasan yang diikuti jajaran pengawas pemilu di Sebatik, selepas mengikuti upacara HUT Ke-79 RI di Lapangan Sungai Nyamuk pada Sabtu, 17 Agustus 2024. Kemudian, selepas memimpin apel kesiapsiagaan pengawasan, Lolly juga dijadwalkan mendatangi langsung warga yang tinggal di perbatasan RI-Malaysia di Sebatik.
Baca juga: Peresmian ULP Sebatik momentum pemberdayaan masyarakat perbatasan
Lolly menyampaikan apel kesiapsiagaan sengaja digelar pada 17 Agustus untuk menjadikan HUT RI sebagai momentum. “17 Agustus menjadi momentum yang tepat menurut kami untuk mengecek langsung di daerah perbatasan untuk memastikan hak pilih warga negara kita tidak ada yang dihilangkan,” kata dia.
Indonesia dan Malaysia berbagi wilayah Pulau Sebatik yang luasnya mencapai kurang lebih 24.600 hektare. Indonesia menguasai bagian selatan Pulau Sebatik, sementara Malaysia di bagian utara pulau. Di perbatasan dua negara, Pemerintah RI membangun Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Sei Nyamuk, yang lokasinya berada dalam satu kompleks yang sama dengan Pelabuhan Sei Nyamuk.
Untuk mencapai Pulau Sebatik dari Jakarta, moda transportasi tercepat ialah menggunakan pesawat terbang menuju Tarakan yang waktu tempuhnya 3 jam lebih. Kemudian dari Kota Tarakan, perjalanan ke Sebatik menempuh jalur laut selama kurang lebih 3 jam.
Dari Tarakan, kapal berlayar ke utara melewati perairan di sekitar Pulau Baru dan Pulau Bunyu, kemudian perairan sekitar Tandjungkeramat, dan sekitar Pulau Nunukan, lalu kapal sandar di Pelabuhan Sei Nyamuk, Sebatik.
Selepas Pemilu 2024, warga negara Indonesia yang memiliki hak pilih bakal memilih langsung kepala daerahnya di tingkat provinsi, kabupaten, dan kota secara serentak pada 27 November 2024. Setidaknya, ada 37 provinsi dan 508 kabupaten/kota yang bakal menggelar pemilihan kepala daerah (pilkada) tahun ini.
Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Edy M Yakub
Copyright © ANTARA 2024
Tags: