“Suplai utama berasal dari dua gardu induk dengan sumber listrik dari dua pembangkit berbeda, UPS (uninterrutible power supply), dan genset darurat,” kata Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo di Penajam, Jumat.
Listrik dari kedua pembangkit masuk ke GIS (gas insulated switchgear) empat di Nusantara. GIS, rincinya, kemudian didukung sejumlah gardu induk bergerak (GI Mobile), 35 UPS plus 28 genset sebagai cadangan darurat.
Sebagai teknisi dan operator, PLN menyiapkan 450 petugas yang bahkan sudah bersiaga beberapa hari sebelum dan setelah peringatan hari kemerdekaan.
Darmawan mengungkapkan, listrik untuk Kota Nusantara berasal dari energi bersih, yaitu dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang ada di Kota Nusantara. PLTS ini menghasilkan daya 10 Mega Watt (MW), sementara kebutuhan harian dan kebutuhan upacara masing-masing hanya 1,5 MW, atau seluruhnya hanya 3 MW.
“Jadi kami sumbangkan kelebihan daya ini ke Sistem Mahakam,” jelas Darmawan. Sistem Mahakam adalah sistem distribusi listrik di Kalimantan Timur, dan juga terkoneksi dengan Sistem Barito yang melistriki Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah.
Pada sisi distribusi, Darmawan menyebutkan sistem kelistrikan di Kota Nusantara adalah yang paling mutakhir serta indah secara estetika. Kabel ke kantor-kantor atau unit-unit hunian bukan digantung dan direntang dengan tiang-tiang, tapi ditanam sehingga tidak terlihat. Nusantara bebas dari kabel-kabel yang bersliweran.
Di sejumlah lokasi juga disediakan stasiun pengisian daya bagi kendaraan listrik. Selama lima hari terakhir atau sejak Senin 12 Agustus lalu, sudah 4.000 kilowatt hour (kWh) digunakan untuk mengecas mobil atau kendaraan listrik lainnya.
Listrik sejumlah itu, setara dengan 2.600 liter bensin, sementara harga satu kWh hanya Rp3.600 dan harga satu liter bensin pertamax Rp15.000, maka kendaraan listrik lebih hemat.
Stasiun pengisian daya kendaraan listrik untuk umum (SPKLU) di Kota Nusantara antara lain ada di Gedung Sekretariat Negara, di sisi barat Istana Negara. Ada dua unit untuk motor dan empat unit untuk mobil.
"Upacara pada 17 Agustus 2024 adalah permulaan, karena ke depan kita punya visi yang sangat besar yaitu membangun sistem kelistrikan yang terbaik mendukung IKN, mendukung pembangunan Indonesia,” demikian Darmawan.
Baca juga: Armada bus listrik siap antar tamu VIP di IKN saat HUT Ke-79 RI
Baca juga: OIKN sebut Blue Bird pasok bus dan taksi listrik untuk upacara di IKN