Hal itu diungkapkan Wakil Kepala Misi KBRI di London , Harry R.J Kandou, pada diskusi bertema perkembangan dan penanganan krisis euro di London, demikian sebagaimana dinyatakan staf KBRI di London, Hastin Dumadi, Sabtu.
Diskusi hasil bekerja sama dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia di London diikuti sekitar 39 peserta perwakilan dari negara-negara ASEAN Plus Three dan wakil-wakil dari Bank of Australia, Bank of Turkey, dan Official Monetary and Financial Institution Forum (OMFIF) .
Tampil sebagai pembicara, Managing Director of the European Stability Mechanism (ESM) , Klaus Regling, dengan moderator Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia di London, Rizal Djaafara.
Meningkatkan koordinasi kebijakan ekonomi kawasan Euro, melakukan inovasi institusional melalui pembentukan European Financial Stability Facility (EFSF) dan ESM, memperkuat sistem perbankan dan membangun suatu banking union, ujarnya.
Dia katakan, negara-negara di kawasan euro juga mengambil langkah komprehensif, di antaranya menetapkan peraturan lebih ketat terkait defisit anggaran dan tingkat utang negara, membatasi intervensi politik dalam penentuan kebijakan ekonomi dan mulai memasukkan ketentuan mengenai peraturan anggaran berimbang dalam sistem hukum nasional.
"Tingkat kompetitif negara-negara Uni Eropa yang terkena krisis beberapa waktu lalu yaitu Yunani, Portugal, Spanyol dan Irlandia saat ini semakin baik." ujar Regling.