Sejarah panjang perkembangan Islam di Indonesia tercermin dari berdirinya masjid-masjid megah yang tersebar di berbagai penjuru negeri.
Masjid Istiqlal di Jakarta, misalnya, dibangun pada era pasca kemerdekaan sebagai lambang rasa syukur atas kemerdekaan bangsa.
Sementara Masjid Raya Baiturrahman di Aceh menjadi saksi bisu perjuangan rakyat Aceh melawan penjajah kolonial.
Masjid-masjid terbesar ini bukan hanya pusat ibadah, tetapi juga menjadi monumen bersejarah yang mencerminkan perjalanan panjang sejak Islam dibawa masuk ke Indonesia oleh para pedagang dan ulama pada abad ke-13.
Baca juga: Pengertian masjid dan fungsinya bagi umat Muslim
1. Masjid Istiqlal (Jakarta)
Masjid Istiqlal menempati posisi pertama sebagai masjid terbesar di Indonesia berkat kemegahannya. Pembangunan masjid ini diprakarsai oleh Presiden RI pertama Ir. Soekarno dan dirancang oleh arsitek Frederich Silaban.
Istiqlal mulai dibangun sejak 24 Agustus 1951 menampilkan arsitektur bergaya modern dengan lantai dan dinding yang dilapisi marmer.
Baca juga: Istiqlal harap masjid di Indonesia mampu terapkan perilaku hemat air
Baca juga: Istiqlal jadi pilihan wisata rohani bagi masyarakat saat Lebaran
Dibangun pada 1995, Al-Akbar mudah dikenali berkat kubahnya yang besar dan megah berwarna kebiruan. Kubah besar tersebut menjadi daya tarik utama masjid ini karena dibalut warna kebiruan dan aksen diagonal hijau muda.
Bagi Anda yang ingin berkunjung, masjid ini berlokasi di Jalan Masjid Al Akbar Timur Nomor 1, Pagesangan, Kecamatan Jambangan, Kota Surabaya, Jawa Timur.
Masjid ini merupakan salah satu situs bersejarah yang masuk daftar kunjungan wajib apabila anda menyambangi Banda Aceh.
Semasa perang pendudukan, Belanda sempat membakar Masjid Raya Baiturrahman untuk meredakan semangat juang warga Aceh. Namun, yang terjadi justru semangat juang warga Aceh semakin membara.
Belanda kemudian berusaha menarik simpati warga Aceh dengan membangun kembali Masjid Raya Baiturrahman pada 1879.
Arsitektur Masjid Raya Baiturrahman dirancang dengan gaya khas Kekaisaran Mughal (Mogul) di India dan telah mengalami beberapa perluasan sepanjang sejarah.
Bagi yang ingin berkunjung, Masjid Raya Baiturrahman terletak di Kampung Baru, Kecamatan Baiturrahman, Kota Banda Aceh, Aceh.
Baca juga: Perbedaan masjid dengan mushala
Baca juga: Masjid Raya Baiturrahman jadi pilihan wisatawan mengisi libur Lebaran
Masjid Dian Al Mahri lebih dikenal sebagai Masjid Kubah Emas Depok, lantaran kubahnya yang berwarna emas. Kubah ini dilapisi dengan emas setebal 3 mm dan dihiasi mozaik kristal, memberikan tampilan yang sangat mewah dan megah.
Selain di kubah, lapisan emas juga ditemukan pada relief di atas podium imam, dekorasi langit-langit masjid, dan mahkota pilar masjid.
Masjid ini dapat menampung sekitar 20.000 jamaah, mencerminkan kemegahannya yang luar biasa. Selain kubah utama yang besar, terdapat empat kubah kecil di sekelilingnya, serta berbagai kaligrafi unik. Arsitektur Masjid Kubah Emas meniru gaya bangunan Timur Tengah.
Masjid Islamic Centre Samarinda merupakan salah satu masjid terbesar di Indonesia dan dinyatakan sebagai yang terbesar di Pulau Kalimantan. Pembangunan masjid ini memakan waktu tujuh tahun, dimulai pada 5 Juli 2001 dan selesai pada 16 Juni 2008.
Bangunan utama masjid mencakup area seluas 43.500 meter persegi dan dapat menampung hingga 10.000 orang. Keunikan masjid ini terletak pada tujuh menaranya, dengan menara utama mencapai ketinggian 99 meter.
Empat menara yang terletak di sudut-sudut masjid masing-masing memiliki tinggi 70 meter, sedangkan dua menara di sisi gerbang masuk memiliki tinggi 57 meter masing-masing.
Baca juga: Doa masuk dan keluar masjid dalam bahasa Arab, latin, dan artinya
Baca juga: Kemenag segera lakukan penguatan peran masjid