Jakarta (ANTARA News) - Indonesia merupakan salah satu dari 11 negara di kawasan WHO Asia Tenggara yang menerima sertifikat bebas polio atas kerja keras penanggulangan terhadap penyakit tersebut.

"Pada 27 Maret 2014, Indonesia menerima sertifikat bebas polio di Conference Hall World Health Organization, Kantor Wilayah Asia Tenggara di New Delhi, India," kata Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kementerian Kesehatan Tjandra Yoga Aditama di Jakarta, Jumat.

Selain Indonesia, sertifikat itu juga diberikan pada negara Bangladesh, Bhutan, Korea Selatan, India, Maladewa, Nepal, Myanmar, Sri Lanka, Thailand dan Timor Leste.

Tjandra menyebut pemberian sertifikat itu harus jadi satu langkah penguatan untuk terus meningkatkan cakupan imunisasi dan penguatan surveilans AFP.

"Indonesia juga akan terus meningkatkan cakupan imunisasi polio termasuk proses perubahan vaksin kearah B-OPV dan IPV serta terus menjaamin terlaksananya surveilans AFP diseluruh Indonesia," ujar Tjandra.

Untuk mendapatkan sertifikasi kawasan bebas dari polio, persyaratan yang harus dipenuhi antara lain adalah pemantauan yang ketat, tidak ditemukannya kasus baru polio yang disebabkan oleh virus polio liar asli dari negara tersebut selama tiga tahun berturut-turut, surveilans yang baik dengan konfirmasi virus polio di laboratorium yang memenuhi persyaratan global.

Selain itu, sistem yang baik untuk deteksi, pelaporan dan upaya penanggulangan terhadap kasus polio (poliomyelitis) impor serta keamanan penyimpanan virus polio di laboratorium (mulai diperkenalkan tahun 2000).

Suatu panel independen dengan 11 pakar di bidang kesehatan masyarakat, epidemiologi, virology, kedokteran klinis dan bidang terkait lain yang tergabung dalam South-East Asia Regional Certification Commission for Polio Eradication (SEA-RCCPE) telah bersidang selama dua hari untuk mengkaji bukti-bukti dari setiap negara untuk memastikan bahwa 11 negara anggota WHO kawasan Asia Tenggara (SEAR) telah bebas dari polio dan memenuhi persyaratan sertifikasi.

Kawasan Asia Tenggara, tempat tinggal dari seperempat penduduk dunia, kini mendapatkan sertifikasi bebas dari polio dari komisi sertifikasi independen WHO.

Asia Tenggara adalah kawasan WHO keempat yang mendapatkan sertifikasi dari total enam kawasan dan merupakan bagian penting dalam upaya eradikasi polio di seluruh dunia mengingat populasi penduduk yang sangat besar di kawasan tersebut.

Dengan Asia Tenggara dinyatakan bebas polio itu maka kini 80 persen penduduk dunia tinggal di kawasan bebas dari polio.

Sebelumnya, Indonesia telah dinyatakan bebas cacar pada tahun 1974 (kasus terakhir 1972) dan dunia dinyatakan bebas cacar pada 1980.