Platini muak dengan boikot Piala Dunia 2018
28 Maret 2014 15:59 WIB
Presiden UEFA Michel Platini menentang langkah boikot di gelanggang olah raga. Ia juga menyebut dua senator Amerika Serikat dengan gampangnya meminta FIFA untuk menghapus pertandingan apapun yang berasal dari Rusia. (Foto.Antara/Reuters / Kacper Pempel )
Zurich (ANTARA
News) - Presiden UEFA, Michel Platini merasa muak dengan beberapa politisi yang
menyuarakan pemboikotan Piala Dunia 2018 di Rusia, setelah terjadi kerusuhan
yang dilakukan Moskow terhadap Ukraina.
Platini, seperti yang dilansir ESPN, Kamis (27/3), menentang langkah boikot di gelanggang olah raga. Platini juga menyebut dua senator Amerika Serikat dengan gampangnya meminta FIFA untuk menghapus pertandingan apapun yang berasal dari Rusia.
"Saya mulai muak dengan orang-orang yang meminta pemboikotan," kata Platini tentang beberapa aksi yang menolak Rusia.
Platini bekerja sama dan terus berkonsultasi dengan orang Rusia di UEFA dan komite eksekutif FIFA, termasuk Menteri Olah Raga Rusia Vitaly Mutko dalam dewan FIFA. Sementara itu, Hrihoriy Surkis, pejabat Ukraina, adalah wakil presiden UEFA.
"Tidak normal untuk meminta orang-orang yang bekerja di sini guna memboikot sebuah pertandingan," kata Platini.
"Ada banyak orang yang tidak menyukai olah raga yang meminta langkah semacam itu (memboikot pertandingan)," katanya.
Saat Piala Eropa 2012, politisi Eropa menarik timnya untuk tidak tampil di Ukraina sebagai bentuk protes terhadap Pemerintahan Presiden Ukraina saat itu, Viktor Yanukovych.
"Politisi urusi saja politik. Olah raga merupakan tempat bagi semua orang agar bisa bermain secara bersama," kata Presiden UEFA asal Prancis ini.
Di Ukraina, dua klub dari Krimea, Sevastopol dan Tavriya Simferopol, pindah ke Liga Primer Rusia musim depan.
"Selama beberapa bulan ke depannya akan ada negosiasi di antara mereka," ujar Platini.
Platini, seperti yang dilansir ESPN, Kamis (27/3), menentang langkah boikot di gelanggang olah raga. Platini juga menyebut dua senator Amerika Serikat dengan gampangnya meminta FIFA untuk menghapus pertandingan apapun yang berasal dari Rusia.
"Saya mulai muak dengan orang-orang yang meminta pemboikotan," kata Platini tentang beberapa aksi yang menolak Rusia.
Platini bekerja sama dan terus berkonsultasi dengan orang Rusia di UEFA dan komite eksekutif FIFA, termasuk Menteri Olah Raga Rusia Vitaly Mutko dalam dewan FIFA. Sementara itu, Hrihoriy Surkis, pejabat Ukraina, adalah wakil presiden UEFA.
"Tidak normal untuk meminta orang-orang yang bekerja di sini guna memboikot sebuah pertandingan," kata Platini.
"Ada banyak orang yang tidak menyukai olah raga yang meminta langkah semacam itu (memboikot pertandingan)," katanya.
Saat Piala Eropa 2012, politisi Eropa menarik timnya untuk tidak tampil di Ukraina sebagai bentuk protes terhadap Pemerintahan Presiden Ukraina saat itu, Viktor Yanukovych.
"Politisi urusi saja politik. Olah raga merupakan tempat bagi semua orang agar bisa bermain secara bersama," kata Presiden UEFA asal Prancis ini.
Di Ukraina, dua klub dari Krimea, Sevastopol dan Tavriya Simferopol, pindah ke Liga Primer Rusia musim depan.
"Selama beberapa bulan ke depannya akan ada negosiasi di antara mereka," ujar Platini.
Penerjemah: AA Ariwibowo
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2014
Tags: