Jakarta (ANTARA) - PT Waskita Karya (Persero) Tbk berhasil masuk ke Fortune Indonesia 100. Daftar yang memuat 100 perusahaan terbaik di Indonesia itu dirilis oleh Majalah Fortune Indonesia.




Fortune Indonesia 100 disusun berdasarkan pertumbuhan dan kinerja perusahaan sepanjang 2023. Dalam daftar tersebut, Fortune Indonesia mencatat total pendapatan Waskita Karya sebesar Rp 10,9 triliun pada tahun lalu.



Kemudian total asetnya tercatat sebesar Rp 95,6 triliun, dengan jumlah karyawan sebanyak 2.361 jiwa. sementara nilai ekuitasnya sebesar Rp 5,28 triliun.



Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyebutkan, ada 19 perusahaan milik negara yang masuk jajaran perusahaan berpendapatan terbesar versi Fortune Indonesia 100. Daftar ini, kata dia, menunjukkan peran BUMN bagi perekonomian negara.



“19 perusahaan BUMN ini memberikan kontribusi 50 persen dari total pendapatan Fortune Indonesia 100. Ini menunjukkan BUMN memiliki peran penting sebagai lokomotif penggerak ekonomi Indonesia, BUMN untuk Indonesia,” ujar Erick melalui akun Instagramnya, Jumat (16/8/2024).




Corporate Secretary Waskita Karya Ermy Puspa Yunita mengatakan, Waskita terus berkomitmen mendorong perekonomian Indonesia. Sebagai BUMN Konstruksi, sambungnya, perseroan berkontribusi dalam mendukung pembangunan infrastruktur Indonesia dengan mengutamakan keberlanjutan bisnis.



“Capaian itu akan menambah semangat Waskita untuk semakin meningkatkan produktivitas dan kinerja. Penghargaan ini sekaligus memacu Waskita agar terus bertransformasi dan berkomitmen dalam penguatan tata kelola atau Good Corporate Governance (GCG) dan manajemen risiko pada seluruh proses bisnis,” kata Ermy dalam keterangan resmi.



Ia menambahkan, dengan mengedepankan nilai Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif (AHLAK), Waskita terus berupaya menjadi BUMN yang bermanfaat bagi masyarakat luas. Dijelaskan, kini perusahaan berkode saham WSKT tersebut tengah fokus meningkatkan kinerja keuangan.



Pada kuartal II 2024, Waskita Karya mengantongi pendapatan sebesar Rp 4,47 triliun. Pendapatan itu ditopang dari jasa konstruksi sebesar Rp 3,12 triliun. Ada pula penjualan beton atau precast yang berkontribusi sebesar Rp 610,96 miliar terhadap pendapatan perseroan. Kemudian ditambah oleh pendapatan jalan tol yang mencapai Rp 563,34 miliar.



Selanjutnya, kinerja Gross Profit Margin (GPM) perusahaan naik menjadi 13,3 persen secara tahunan atau year on year (yoy) dari sebelumnya sebesar 8,8 persen. Dijelaskan, kenaikan itu seiring profil proyek yang lebih baik terutama proyek Ibu Kota Nusantara (IKN), sehingga mendukung optimalisasi kemajuan konstruksi dan lean project. Ada 12 proyek IKN yang dikerjakan Waskita, nilai kontraknya sebesar Rp 7,7 triliun.



Ermy menambahkan, per Juli 2024 Waskita telah mengerjakan 83 proyek PSN. Sebanyak 64 di antaranya sudah selesai, seperti jalan tol Serpong-Cinere dan Pemalang-Batang. Sementara 19 proyek lainnya masih dalam proses pembangunan, di antaranya Bendungan Temef dan LRT Jakarta Fase 1B (Velodrome-Manggarai).