Miftah mengatakan anak dengan stunting penting untuk memenuhi kebutuhan dengan gizi cukup dari makanan.
Maka dari itu, dia menilai program pangan murah sejalan dengan upaya Pemerintah Provinsi DKI membebaskan wilayahnya dari stunting.
Salah satunya menggalakkan kolaborasi antara setiap dinas terkait mulai dari Dinas PPAPP, Dinas Kesehatan maupun Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil.
"Ini yang menjadi perhatian pak Gubernur. Dia meminta kami baik Dinas PPAPP, Dinkes, maupun Dukcapil untuk terus memonitor bagaimana perkembangan penanganan kasus stunting," ujarnya.
Melvin mengatakan ada 21 balita terduga stunting di Kelurahan Tegal Parang yang kini tengah dalam pengawasan dengan diberikan makanan tambahan seperti buah, telur, hingga ikan.
Kegiatan tersebut tentunya dapat terlaksana dengan baik berkat kerjasama dengan Puskesmas Kecamatan Mampang Prapatan, Puskesmas Pembantu Kelurahan Tegal Parang, TP PKK, Dasawisma Kelurahan Tegal Parang dan tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility/CSR).
"Ini kami lakukan sebagai bentuk komitmen dalam upaya mengurangi angka stunting di wilayah kami," ucapnya.
Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan menggalakkan pemenuhan gizi anak untuk menurunkan stunting melalui program Gerakan Orang Tua Asuh Anak Stunting (Go Tuntas).
Baca juga: Dinas PPAPP DKI tangani kasus judi online yang libatkan anak
Baca juga: PPAPP DKI sebut larangan promosi susu formula baik untuk anak
Baca juga: Viral kasus kekerasan di daycare, Dinas PPAPP DKI perketat pengawasan