Sukabumi (ANTARA News) - Calon Presiden dari PDI Perjuangan, Joko Widodo atau Jokowi mengatakan dirinya tidak suka dengan cara lobi melobi untuk masalah kedudukan.

"Saya ngomong apa adanya dan tidak pernah membayangkan apalagi sampai melakukan lobi untuk mendapatkan kedudukan," kata Jokowi dihadapan pendukungnya di Sukabumi, Kamis.

Menurutnya, apalagi untuk menjadi calon presiden ini dirinya tidak pernah ada niatan, tetapi tahu-tahu Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri menetapkan dirinya sebagai capres, padahal saat itu dirinya tengah menjalankan tugasnya sebagai Gubernur DKI Jakarta. Untuk menjadi capres, dirinya tidak pernah melakukan lobi apapun, bahkan dirinya tidak melakukan apa untuk menjadi capres ini.

Tetapi kenyataannya, pada 14 Maret lalu pada saat itu dirinya di Rumah Si Pitung langsung melakukan deklarasi pencapresannya setelah mendapatkan mandat dari Megawati. Bahkan, dalam deklarasinya ia melakukannya secara sederhana dan tidak didampingi oleh orang-orang terkenal maupun pejabat partai.

"Saat deklarasi saya hanya mencium bendera merah putih, jika dirunut ke belakang sebelum dijadikan capres saya tidak pernah melobi siapapun bahkan tidak mempunyai niat," tambahnya.

Dengan tegas Jokowi mengatakan bahwa dirinya merupakan tipikal orang yang tidak mau disuruh melobi atau jual beli kedudukan juga dirinya pasti menolak tegas. Di sisi lain, tugas presiden sangatlah berat, tapi jika itu adalah amanah maka dirinya akan melaksanakannya sesuai kehendak rakyat. Selain itu, jika parlemennya tidak kuat, buat apa menjadi presiden karena akan sulit buat dirinya untuk membuat kebijakan.

Maka dari itu, ia meminta dan mengimbau kepada warga untuk memilih PDIP pada 9 April nanti dan menargetkan bisa mencapai 35 persen kursi di DPR RI. "Pada malam ini saya mengajak semua khususnya yang hadir agar bisa membawa dan mengajak tetangga, rekan dan kenalannya untuk bergabung memilih PDIP, karena tanpa itu semua karena jika hanya mendapatkan 20 persen kursi, akan berat nanti dipencapresan, minimalnya untuk memuluskan langkah ini harus mendapatkan 35 persen kursi," katanya. (*)