Sukabumi (ANTARA News) - Calon Presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Joko Widodo atau lebih dikenal Jokowi akan menggunakan sistem IT untuk awasi kecurangan pemilihan legislatif 2014.
"Setiap pileg selalu ada kecurangan maka dari saya akan menggunakan sistem IT untuk mengantisipasi dan mengawasi perhitungan suara hasil pileg tahun ini," kata Jokowi usai menyapa warga, kader dan simpatisan PDIP serta relawannya di Sukabumi, Kamis.
Menurutnya, seperti pileg 2004 dan 2009 selalu terjadi kecurangan, kasus seperti ini yang dikhawatirkannya. Maka dari itu pihaknya akan menggunakan sistem IT ini untuk digunakan di seluruh Indonesia, karena dengan perangkat canggih seperti itu akan terbongkar sekecil apapun kecurangan yang dilakukan lawan politiknya.
Lebih lanjut, pengalaman yang terjadi di pileg terdahulu ini harus menjadi pelajaran, bahwa potensi kecurangan itu pasti ada, untuk itu pihaknya mengingatkan kepada seluruh kader, simpatisan, warga dan relawan untuk selalu menjaga dan mengawasi serta antisipasi terhadap tindak kecurangan itu.
"Kita akan siapkan IT mulai dari TPS sampai di KPU pusat mulai dari perangkatnya sampai SDMnya. Untuk itu, kami mengingatkan kepada lawan politik jangan pernah sekali-kali bermain dengan kecurangan maka akan terbongkar," tambahnya.
Jokowi mengatakan pihaknya rencananya akan membangun jaringan IT tersebut dalam lima hari ke depan untuk mengamankan pileg 2014 ini agar pesta rakyat lima tahunan ini bisa berjalan dengan jujur, bersih dan tidak ada kecurangan.
Selain itu ia mengingatkan kepada seluruh rakyat Indonesia agar bisa menjaga dan mengawasi pelaksanaan pileg ini agar bisa berjalan dengan kondusif tanpa kecurangan. "Sekali lagi saya tekankan jangan mencoba atau bermain sekali saja dengan kecurangan dan sistem IT ini akan juga saya gunakan pada pilpres nanti," katanya yang juga menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta ini. (*)
Antisipasi kecurangan Jokowi akan gunakan sistem IT canggih
28 Maret 2014 00:18 WIB
Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (FOTO ANTARA)
Pewarta: Aditya A Rohman
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014
Tags: