Udara Bengkalis kembali berbahaya akibat asap
27 Maret 2014 20:05 WIB
ilustrasi Foto Udara Kebakaran Riau Gumpalan asap mengepul dari kebakaran di Cagar Biosfer Giam Siak Kecil-Bukit Batu di Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau, Kamis (6/3). (ANTARA FOTO/FB Anggoro)
Pekanbaru (ANTARA Newsra) - Kualitas udara di Kabupaten Bengkalis, Riau, kembali memburuk akibat polusi asap kebakaran lahan dengan tingkat pencemaran mencapai 339 polutan standar indeks (psi) yang artinya berbahaya bagi kesehatan manusia.
Menurut alat Indeks Standar Polutan Udara (ISPU) milik PT Chevron Pasific Indonesia (CPI), pada Rabu (26/3), kualitas udara terburuk berada di sejumlah wilayah Kabupaten Bengkalis, terutama Kota Duri.
"Itu merupakan dampak kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Bengkalis," kata Kepala Badan Penangguangan Bencana Daerah (BPBD) M Jalal kepada pers lewat telepon, Kamis.
Sementara itu, Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Bengkalis Arman mengatakan, laporan yang diterima pihaknya siang tadi, kondisi udara di Kota Duri sudah berbahaya dengan tingkat pencemaran asap di atas 339 psi.
Kondisi tersebut menurut dia sudah masuk dalam kategori berbahaya bagi kesehatan sehingga masyarakat diimbau menggunakan masker saat berada di luar ruangan.
Menurut data satelit, kata dia, di Kecamatan Mandau, Kota Duri, Kabupaten Bengkalis, tidak terdeteksi adanya titik panas.
"Kami menyimpulkan asap tersebut adalah asap kiriman dari daerah lain," kata dia.(*)
Menurut alat Indeks Standar Polutan Udara (ISPU) milik PT Chevron Pasific Indonesia (CPI), pada Rabu (26/3), kualitas udara terburuk berada di sejumlah wilayah Kabupaten Bengkalis, terutama Kota Duri.
"Itu merupakan dampak kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Bengkalis," kata Kepala Badan Penangguangan Bencana Daerah (BPBD) M Jalal kepada pers lewat telepon, Kamis.
Sementara itu, Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Bengkalis Arman mengatakan, laporan yang diterima pihaknya siang tadi, kondisi udara di Kota Duri sudah berbahaya dengan tingkat pencemaran asap di atas 339 psi.
Kondisi tersebut menurut dia sudah masuk dalam kategori berbahaya bagi kesehatan sehingga masyarakat diimbau menggunakan masker saat berada di luar ruangan.
Menurut data satelit, kata dia, di Kecamatan Mandau, Kota Duri, Kabupaten Bengkalis, tidak terdeteksi adanya titik panas.
"Kami menyimpulkan asap tersebut adalah asap kiriman dari daerah lain," kata dia.(*)
Pewarta: Fazar Muhardi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014
Tags: