Segelintir mata-mata Israel ditangkap di Gaza
15 Agustus 2024 19:40 WIB
Tentara Israel beroperasi di Jalur Gaza di tengah konflik yang berlangsung antara Israel dan kelompok Pejuang Palestina Hamas, foto dirilis Pasukan Pertahanan Israel, Kamis (28/12/2023). Berdasarkan data Kementerian Kesehatan yang berbasis di Gaza, pada hari ke-83 serangan Isreal ke Jalur Gaza telah menelan korban mencapai 21.110 orang tewas dan 55.243 lainnya luka-luka. ANTARA FOTO/IDF/REUTERS/Spt.
Teheran (ANTARA) - Seorang pejabat Kementerian Dalam Negeri Palestina mengumumkan penangkapan segelintir mata-mata di Gaza yang memiliki kerja sama intelijen dengan rezim Israel.
Badan intelijen Palestina menangkap sejumlah mata-mata yang bekerja untuk rezim Israel selama terjadi perang di Gaza dan kejahatan tersebut sedang dalam penyelidikan, lapor Al-Jazeera yang mengutip pernyataan pejabat tersebut pada Kamis.
Dia mengungkapkan bahwa rezim Israel telah menjebak warga Gaza ke dalam perangkap intelijen mereka.
Israel juga mengancam akan membom rumah warga Gaza tersebut dan membunuh keluarga mereka, jika tidak mau bekerja sama dengan rezim tersebut.
Situasi kemanusiaan yang mengerikan di Gaza, seperti kelaparan, telah menciptakan situasi yang dimanfaatkan oleh rezim Israel untuk menyiksa penduduk Gaza melalui spionase, katanya.
Sementara itu, kantor informasi pemerintah di Gaza melaporkan kematian 1.000 anak Palestina yang sakit dan terluka akibat penutupan penyeberangan Rafah dengan Mesir dalam 100 hari terakhir.
Sumber: IRNA-OANA
Baca juga: Hamas tidak akan ikut dalam perundingan gencatan senjata Gaza
Baca juga: Presiden Turki: Serangan Israel di Gaza pembantaian warga sipil
Badan intelijen Palestina menangkap sejumlah mata-mata yang bekerja untuk rezim Israel selama terjadi perang di Gaza dan kejahatan tersebut sedang dalam penyelidikan, lapor Al-Jazeera yang mengutip pernyataan pejabat tersebut pada Kamis.
Dia mengungkapkan bahwa rezim Israel telah menjebak warga Gaza ke dalam perangkap intelijen mereka.
Israel juga mengancam akan membom rumah warga Gaza tersebut dan membunuh keluarga mereka, jika tidak mau bekerja sama dengan rezim tersebut.
Situasi kemanusiaan yang mengerikan di Gaza, seperti kelaparan, telah menciptakan situasi yang dimanfaatkan oleh rezim Israel untuk menyiksa penduduk Gaza melalui spionase, katanya.
Sementara itu, kantor informasi pemerintah di Gaza melaporkan kematian 1.000 anak Palestina yang sakit dan terluka akibat penutupan penyeberangan Rafah dengan Mesir dalam 100 hari terakhir.
Sumber: IRNA-OANA
Baca juga: Hamas tidak akan ikut dalam perundingan gencatan senjata Gaza
Baca juga: Presiden Turki: Serangan Israel di Gaza pembantaian warga sipil
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2024
Tags: