Jakarta (ANTARA News) - Juru Kampanye Nasional Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Waras Wasisto mengajak warga bergotong-royong ikut menyelamatkan Satinah, tenaga kerja Indonesia yang dijatuhi hukuman mati di Arab Saudi.

"Mari kita bergotong-royong menyelamatkan Satinah dari hukuman mati," kata Waras di Jakarta, Kamis.

Satinah, yang berasal dari Ungaran, Jawa Tengah, dijatuhi hukuman pancung pada 13 September 2011 karena dinilai terbukti membunuh majikannya, Nura Al Garib, dan mengambil uang 37.970 riyal Saudi pada Juni 2007.

Keluarga korban menyatakan akan memberikan maaf asal mendapat imbalan diat 10 juta riyal dalam jangka waktu satu tahun dua bulan terhitung sejak 23 Oktober 2011 yaitu pada 14 Desember 2012.

Namun setelah perundingan keluarga menurunkan nilai diat menjadi tujuh juta riyal atau Rp21 miliar. Batas waktu pembayaran diat Satinah juga diperpanjang hingga 3 April mendatang.

Pemerintah Indonesia baru sanggup menyediakan empat juta riyal, tiga juta riyal di antaranya dari Kementerian Luar Negeri, 500 ribu riyal dari Asosiasi Perusahaan Tenaga Kerja Indonesia, dan 500 ribu riyal sumbangan masyarakat Arab 500 ribu riyal.

Waras berharap masyarakat Indonesia bisa bergerak bersama untuk membebaskan Satinah dari hukuman pancung.

"Ini satu hingga dua hari bisa diselesaikan lewat gotong royong bersama-sama. Yang penting kita mempunyai kepedulian yang sama sebagai anak bangsa," katanya.