Semarang (ANTARA News) - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Abraham Samad mengimbau para pejabat negara agar tidak hidup berlebihan dan mempertontonkan kemewahan.
"Imbauan moral saya, setiap penyelenggara negara dan setiap pejabat tidak boleh hidup yang berlebihan, tidak boleh mempertontonkan kemewahan," katanya di Semarang, Rabu.
Hal itu diungkapkannya usai menjadi pembicara dalam seminar nasional yang bertajuk "Upaya Pemberantasan Korupsi di Indonesia" yang diprakarsai Universitas Negeri Semarang (Unnes).
Pria kelahiran Makassar, Sulawesi Selatan, 27 November 1966 itu mengingatkan sampai sekarang ini masih banyak rakyat Indonesia yang menderita dan hidup di bawah garis kemiskinan.
Kalau pejabat dan penyelenggara negara hidup berlebihan di saat rakyatnya masih miskin, lanjut dia, pejabat negara yang tega pamer kekayaan seperti itu berarti "pembunuh" berdarah dingin.
Oleh karena itu, ia mengimbau agar para pejabat dan penyelenggara negara yang selama ini masih hidup bermewah-mewah dan memamerkan kekayaannya segera sadar melihat kondisi rakyatnya.
"Saya mengimbau, wahai penyelenggara negara sadarlah engkau karena rakyat engkau masih banyak yang hidup di bawah garis kemiskinan. Janganlah engkau mempertontonkan kemewahan," kata Abraham.
(KR-ZLS/B015)
Pejabat negara jangan pamer kekayaan
26 Maret 2014 19:40 WIB
Ketua KPK Abraham Samad (ANTARA FOTO/R. Rekotomo)
Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014
Tags: