Orang tua bayi diculik di RSHS Bandung syok
26 Maret 2014 18:53 WIB
Penculikan Bayi Di RSHS Bandung. Orang tua bayi yang diculik Toni Manurung memerlihatkan foto bayi dan tersangka penculik bayinya, saat konferensi pers di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung, Jawa Barat, Rabu (26/3). (ANTARA FOTO/Agus Bebeng)
Bandung (ANTARA News) - Pasangan suami istri Toni Manurung (26) dan Lasmaria Boru Manurung (24), yang bayinya diculik oleh seorang perempuan di Rumah Sakit Umum Pemerintah Hasan Sadikin Bandung, Selasa (25/3), hingga saat ini masih syok.
"Sampai sekarang, saya begitu syok mengingat kejadian seperti itu pada anak saya. Saya sebenarnya enggak sanggup bicara seperti ini," kata Toni Manurung, saat menggelar jumpa pers di RSUP Hasan Sadikin Bandung, Kamis.
Didampingi Direktur Utama RSUP Hasan Sadikin Bayu Wahyudi, Toni memaparkan tentang ciri-ciri fisik bayi berjenis kelamin perempuan tersebut.
"Di bagian jari manis kaki kiri agak bengkok ke kanan. Lalu jari manis kaki kirinya juga lebih panjang dari jari tengahnya. Beratnya sekitar 3.400 gram dengan panjang 48 cm," kata dia.
Dirinya menyatakan tidak habis pikir kenapa bayinya yang harus menjadi korban penculikan.
"Jujur, saya berpikir kenapa kejadian ini harus kepada saya," kata Toni yang sehari-hari berprofesi sebagai sopir angkot jurusan Dago-Caringin.
Ia mengatakan, bayi tersebut belum diberi nama karena rencananya baru akan diberi nama setelah tiba di rumah.
"Tadinya kami akan memberi nama Valencia Manurung," kata dia.
Toni mengaku tidak memiliki firasat akan kejadian penculikan itu sehingga hal tersebut membuat ia dan istrinya syok.
"Sampai sekarang, saya begitu syok mengingat kejadian seperti itu pada anak saya. Saya sebenarnya enggak sanggup bicara seperti ini," kata Toni Manurung, saat menggelar jumpa pers di RSUP Hasan Sadikin Bandung, Kamis.
Didampingi Direktur Utama RSUP Hasan Sadikin Bayu Wahyudi, Toni memaparkan tentang ciri-ciri fisik bayi berjenis kelamin perempuan tersebut.
"Di bagian jari manis kaki kiri agak bengkok ke kanan. Lalu jari manis kaki kirinya juga lebih panjang dari jari tengahnya. Beratnya sekitar 3.400 gram dengan panjang 48 cm," kata dia.
Dirinya menyatakan tidak habis pikir kenapa bayinya yang harus menjadi korban penculikan.
"Jujur, saya berpikir kenapa kejadian ini harus kepada saya," kata Toni yang sehari-hari berprofesi sebagai sopir angkot jurusan Dago-Caringin.
Ia mengatakan, bayi tersebut belum diberi nama karena rencananya baru akan diberi nama setelah tiba di rumah.
"Tadinya kami akan memberi nama Valencia Manurung," kata dia.
Toni mengaku tidak memiliki firasat akan kejadian penculikan itu sehingga hal tersebut membuat ia dan istrinya syok.
Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2014
Tags: