Singapura (ANTARA) - Ekonomi Singapura tumbuh 2,9 persen secara tahunan (year on year/yoy) pada kuartal kedua (Q2) 2024, dengan rata-rata pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) berada di angka 3,0 persen pada paruh pertama (H1) tahun ini.

Berdasarkan survei ekonomi kuartalan yang dirilis oleh Kementerian Perdagangan dan Perindustrian Singapura pada Selasa (13/8), pertumbuhan pada Q2 terutama didorong oleh sektor perdagangan grosir (wholesale), keuangan dan asuransi, serta informasi dan komunikasi.

Sementara itu, sektor manufaktur menyusut 1 persen (yoy) pada Q2 karena kontraksi di klaster manufaktur biomedis.

Klaster elektronik kembali mengalami pertumbuhan, didukung oleh permintaan yang kuat terhadap ponsel pintar (smartphone), komputer pribadi, dan cip yang berhubungan dengan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), meski permintaan akan cip otomotif dan industri tetap lemah.
Foto yang diambil pada 13 Agustus 2024 ini menunjukkan kawasan bisnis di Marina Bay Singapura. (Xinhua/Then Chih Wey)


Kementerian Perdagangan dan Perindustrian Singapura memperkirakan bahwa prospek permintaan eksternal Singapura akan tetap tangguh selama sisa tahun ini. Sektor manufaktur diperkirakan akan mengalami pemulihan secara bertahap pada H2 2024, didukung oleh pertumbuhan klaster elektronik yang kuat

Pemulihan sektor manufaktur yang diproyeksikan juga akan menguntungkan sektor-sektor jasa yang berhubungan dengan perdagangan. Selain itu, berlanjutnya pemulihan permintaan perjalanan udara dan pariwisata akan mendukung pertumbuhan di sektor-sektor yang berhubungan dengan pariwisata dan penerbangan.

Mempertimbangkan situasi domestik dan eksternal, ekonomi Singapura akan tumbuh sebesar 2 hingga 3 persen sepanjang tahun ini, menurut pihak kementerian.