Jakarta (ANTARA News) - Staf Khusus Menpora Heru Nugroho meminta masyarakat untuk mengambil hikmah dari insiden Rawon Setan yang dialami Roy Suryo di Surabaya beberapa hari lalu.

"Kasus ini menjadi koreksi bagi kami di Kemenpora terkait masalah protokol, sedangkan bagi masyarakat saya harap juga diambil hikmahnya. Sebaiknya Tabayyun kalau ada isu yang masih sumir. Dicari dulu kejelasan tentang sesuatu hingga jelas benar keadaannya," katanya di Jakarta, Selasa.

Heru pun mengapresiasi langkah manajemen restoran Rawon Setan yang meminta maaf kepada Menpora Roy Suryo atas insiden yang melibatkan politisi Partai Demokrat itu."Bagi kami masalah ini sudah selesai. Kita ambil hikmahnya saja, maklum ini tahun politik," pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, manajemen restoran Rawon Setan diwakili kasir Lusi atas nama pribadi dan Rawon Setan meminta maaf kepada Menpora Roy Suryo atas kesalahpahaman kemarin.

Lusi mengaku saat itu dirinya panik karena rombongan Menpora berjumlah 14 orang itu meninggalkan warung dan belum melunasi tagihan sebesar Rp 872.500. "Saya panik dan tidak tahu harus berbuat apa, kemudian saya telpon radio Suara Surabaya (SS) untuk menjelaskan kondisi. Demi Allah, saya tidak menyangka kalau masalah bisa menjadi sebesar ini. Demi Allah, saya tidak punya niat apa-apa terhadap pak menteri," ujar wanita berkerudung itu.

Lebih lanjut dia menjelaskan, usai menghubungi radio SS dan saat suaranya mengudara, ternyata pihak Dispora Jatim membayar semua tagihan Rp 872.500.

"Semua sudah dibayar kok dan saya langsung telpon balik Radio SS untuk memberikan informasi kalau tagihan sudah dibayar," imbuhnya.

"Sekali lagi saya minta maaf yang sebesar-besarnya kepada Pak Roy Suryo atas kejadian ini dan saya berharap beliau tidak kapok untuk mampir dan makan di warung kami," pungkasnya.(*)