Moskow (ANTARA) - Komandan Pasukan Dukungan Cepat (RSF) paramiliter Sudan, Jenderal Mohamed Hamdan Dagalo, pada Senin (12/8) menyerukan kepada angkatan bersenjata negara itu untuk berpartisipasi dalam pembicaraan gencatan senjata di Sudan yang dijadwalkan akan dimulai pada 14 Agustus 2024 di Swiss.
"Kami tidak akan pernah menutup pintu bagi perdamaian. Oleh karena itu, sekali lagi saya menegasi penerimaan kami terhadap undangan Amerika untuk mengadakan pembicaraan gencatan senjata di Jenewa pada 14 Agustus. Kami menggunakan kesempatan ini untuk menyerukan kepada pihak lain agar merespons panggilan untuk perdamaian," kata Dagalo di X.
Sebuah pasukan khusus telah dibentuk dalam RSF untuk melindungi warga sipil Sudan dari "ketidakstabilan dan kekacauan" yang disebabkan oleh tindakan militer di negara itu, tambah Dagalo.
Ia juga menyerukan pembentukan komisi internasional "untuk menentukan siapa pemicu perang" dan berjanji akan bekerja sama sepenuhnya selama penyelidikan berlangsung.
Sementara itu, Utusan Khusus AS untuk Sudan Tom Perriello mengatakan dalam pengarahan tertutup untuk wartawan di Jenewa pada Senin, bahwa angkatan bersenjata Sudan belum mengonfirmasi partisipasi mereka dalam pembicaraan Jenewa pada 14 Agustus, sementara RSF telah memastikan bahwa mereka akan hadir.
Perriello menambahkan bahwa tidak mungkin ada mediasi formal jika salah satu dari dua pihak tidak hadir.
Pembicaraan mengenai Sudan dapat berlangsung hingga 24 Agustus tergantung pada agenda yang disepakati oleh delegasi, kata Perriello.
Ia menambahkan pemecahan negara Sudan tidak akan menjadi agenda pembicaraan karena skenario seperti itu akan menjadi bencana, tetapi jalannya konflik selama ini dapat menyebabkan runtuhnya negara, tambahnya.
Pada bulan Juli, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan bahwa Amerika Serikat mengundang angkatan bersenjata Sudan dan RSF untuk berpartisipasi dalam pembicaraan gencatan senjata di Swiss, yang akan diselenggarakan bersama oleh Arab Saudi dan melibatkan Uni Afrika, Mesir, Uni Emirat Arab, dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sebagai pengamat.
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller kemudian mengatakan bahwa Washington belum menerima tanggapan apa pun dari pihak-pihak tersebut, tetapi tetap berharap bahwa mereka akan setuju duduk di meja perundingan untuk mengakhiri permusuhan.
Pada 15 April 2023, bentrokan terjadi antara angkatan bersenjata Sudan dan RSF. Pihak-pihak yang berkonflik sejak itu telah memperkenalkan beberapa gencatan senjata sementara di seluruh negeri, tetapi tidak ada yang berhasil menyelesaikan konflik tersebut.
Sumber: Sputnik
Baca juga: Sekjen PBB sangat khawatir atas situasi di Sudan
Baca juga: Sudan sebut pembicaraan dengan AS untuk rencana perdamaian gagal
Komandan RSF Sudan berkomitmen hadir bahas gencatan senjata di Jenewa
13 Agustus 2024 21:35 WIB
ilustrasi paramiliter Sudan/HO-Anadolu/www.aa.com.tr
Penerjemah: Primayanti
Editor: Arie Novarina
Copyright © ANTARA 2024
Tags: