"Unit pendidikan vokasi industri naungan Kemenperin yang terdiri dari politeknik, akademi komunitas, dan SMK memiliki masing-masing spesialisasi untuk menyiapkan lulusan yang kompeten di berbagai sektor industri. Untuk sektor logistik, terdapat Politeknik APP Jakarta yang mempunyai program studi yang berkaitan,” kata dia.
Menurut dia, delegasi Timor Leste juga diberikan pemahaman dengan praktik langsung menggunakan sistem aplikasi dan produk (SAP) Business One yang mempunyai banyak fungsi untuk mengelola seluruh aspek logistik.
Lebih lanjut, Direktur Politeknik APP Jakarta Arie Wicaksono menjelaskan, kelas terkait sistem logistik maju dan sistem pergudangan pintar yang diimplementasikan oleh pihaknya memberikan fasilitas pembelajaran penyimpanan bahan mentah (raw material), pengawasan kualitas, produksi, manajemen energi, serta manajemen limbah.
"Smart warehouse ini dilengkapi dengan product validation barcode yang akan menunjukkan keaslian produk tersebut,” kata dia.
Arie mengatakan, institusi pendidikan yang dipimpinnya juga telah melakukan penguatan vokasi industri sehingga bisa menjadi panduan (role model) bagi pendidikan berbasis kompetensi yang terhubung dengan industri.
Pihaknya turut menerapkan pendidikan dual system, dengan proses pembelajaran selama empat semester yang dilakukan di kampus dan di perusahaan sebagai program magang kerja.
Diharapkan melalui kunjungan tersebut, dapat memberikan wawasan baru tentang digitalisasi logistik, sehingga bisa diterapkan untuk meningkatkan kualitas layanan di Timor Leste.
Baca juga: Kemenperin buka kelas pendidikan industri baja pertama di Indonesia
Baca juga: Kemenperin terbitkan aturan penghitungan TKDN produk panel surya
Baca juga: Kemenperin memperkuat reformasi birokrasi pacu nilai tambah manufaktur