"Kami mengajak masyarakat untuk melek talasemia dan melakukan skrining talasemia agar bisa mendapatkan informasi terkait ada atau tidaknya sifat genetik talasemia pada seseorang," kata Project Manager Officer Laboratorium Medis Cordlife Persada itu dalam taklimat media yang diterima di Jakarta, Selasa.
Baca juga: Kemenkes: Deteksi dini penting kurangi risiko bayi lahir bertalasemia
Baca juga: BPJS Kesehatan gandeng komunitas talasemia perluas edukasi JKN
Negara yang berada di sabuk talasemia adalah sebutan bagi negara-negara dengan jumlah orang pembawa gen talasemia yang tinggi.Baca juga: Kemenkes: Deteksi dini penting kurangi risiko bayi lahir bertalasemia
Baca juga: BPJS Kesehatan gandeng komunitas talasemia perluas edukasi JKN
Ia menjelaskan talasemia merupakan kelainan darah bawaan yang menyebabkan tubuh tidak dapat memroduksi hemoglobin dengan baik.
Hemoglobin bertugas untuk mengikat oksigen agar bisa dibawa ke seluruh tubuh oleh sel darah merah.
Hemoglobin bertugas untuk mengikat oksigen agar bisa dibawa ke seluruh tubuh oleh sel darah merah.
Salah satu gejala utama yang dialami oleh pasien dengan talasemia, katanya, adalah anemia, yakni suatu kondisi dimana kadar hemoglobin di dalam tubuh lebih rendah daripada normal.
"Pasien dengan talasemia berat harus menjalani transfusi darah secara berkala untuk tetap menjaga kadar hemoglobin di dalam tubuhnya agar tetap dalam batas normal," katanya.
Seringkali, kata dia, kedua orang tua yang merupakan pembawa sifat genetik baru mengetahui bahwa dirinya membawa kelainan genetik talasemia setelah memiliki anak dengan talasemia.
Baca juga: Kapan skrining talasemia perlu dilakukan?
Penyakit ini, katanya, tentunya bisa mendapatkan penanganan cepat melalui deteksi dini, serta melakukan pemeriksaan riwayat penyakit keluarga yang anemia atau pasien talasemia.Baca juga: Kapan skrining talasemia perlu dilakukan?
"Tanda dan gejala talasemia, di antaranya lemas, mudah lelah, kulit pucat atau kekuningan, kelainan bentuk tulang wajah, pertumbuhan yang lambat, pembengkakan pada perut dan urin berwarna gelap," katanya.
Jika dibiarkan dalam waktu lama, menurutnya, bisa terjadi komplikasi, seperti penumpukan zat besi di dalam tubuh akibat transfusi yang sering dilakukan.
Dalam rangka melek upaya melakukan skrining talasemia itu, kata dia, Laboratorium Medis yang dioperasikan PT Cordlife Persada meluncurkan layanan Laboratorium Medis Patologi Klinik, yang kini tidak hanya memberikan layanan untuk ibu dan anak, tetapi juga untuk keluarga.
Laboratorium Medis Patologi Klinik tersebut telah membuka pelayanan sejak tahun lalu di Bungur Besar Raya No. 23, Gunung Sahari, Jakarta Pusat.