Menurut dia, bangunan di kawasan ibu kota baru Indonesia membutuhkan tipologi yang berakar dari arsitektur tradisional, dan arsitektur tradisional Indonesia kaya dengan rumah panggung.
Konsep rumah panggung dan panjang merupakan ciri khas di Pulau Kalimantan, yaitu di Provinsi Kalimantan Timur, Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah.
Konsep arsitektur rumah panggung dan panjang sangat penting untuk berada di atas puncak bukit dengan atap besar yang diterjemahkan sebagai ibu yang menaungi, sementara di bagian atap diisi oleh panel energi matahari untuk memenuhi kebutuhan energi bangunan.
Istana wakil presiden juga mengusung konsep pendingin hibrida sebagai pendingin udara hemat energi yang memaksimalkan sirkulasi udara silang.
"Jadi bangunan di Kota Nusantara hemat energi dan tidak konsumtif, itu penting untuk lingkungan, kesehatan pengguna, bangunan, serta kenyamanan," kata Daliana Suryawinata.
"Selanjutnya akan dilakukan lelang proyek pembangunan tahap kedua," ucapnya.
Istana wakil presiden di Kota Nusantara menempati lahan seluas 148.417 meter persegi dengan luas bangunan 32.061 meter persegi. Kontrak kerja tahap satu selama 450 hari mulai Mei 2024 hingga Agustus 2025.
Baca juga: Prabowo pastikan pembangunan IKN dilanjutkan kalau bisa dipercepat
Baca juga: Presiden Jokowi tinjau teknologi terintegrasi hunian ASN di IKN