Jakarta (ANTARA) - Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) Kementerian Pertanian memastikan Gerakan Minum Susu bagi siswa sekolah dasar di salah satu daerah Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, berjalan lancar sesuai rencana.

"Program yang dimulai pada Senin, 5 Agustus 2024, ini bertujuan meningkatkan gizi anak-anak sekolah melalui peningkatan konsumsi susu," kata Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan Agung Suganda saat meninjau pelaksanaan program tersebut di SDN Kalisube Kecamatan Banyumas, Kabupaten Banyumas, Senin.

Agung menegaskan pentingnya program itu sebagai bagian dari komitmen pemerintah untuk memastikan anak-anak mendapatkan asupan gizi yang cukup sejak dini.

"Sesuai dengan arahan Menteri Pertanian (Andi Amran Sulaiman) dan juga didukung oleh Pj Bupati Banyumas (Hanung Cahyo Saputro), program ini bertujuan memastikan anak-anak kita mendapatkan asupan gizi yang cukup," ujarnya dalam keterangan di Jakarta.

Menurutnya, peningkatan konsumsi susu akan berdampak positif terhadap perkembangan fisik, mental, dan kecerdasan anak-anak yang bakal menjadi generasi penerus bangsa.

Agung juga menekankan pentingnya kerja sama dari semua pihak untuk kelancaran program itu. Sehingga dia mengajak seluruh pihak, mulai pemerintah daerah, tenaga pendidik, hingga orang tua siswa untuk mendukung program tersebut.

"Agar berjalan dengan baik dan memberikan manfaat maksimal bagi setiap anak," tambahnya.

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan Agung Suganda (tengah) mengajak siswa di SDN Kaliaube di Kecamatan Banyumas, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, untuk meminum susu. ANTARA/HO-Humas Kementan

Dia menyebutkan, selama minggu pertama pelaksanaan program, sebanyak 6.454 botol susu segar yang telah dipasteurisasi berukuran 200 ml telah didistribusikan. Dari jumlah tersebut, 5.728 botol atau 88,8 persen diminum habis.

Sementara itu, 672 botol atau 10,4 persen tidak habis diminum, dan 54 botol atau 0,8 persen tidak diminum karena alasan alergi atau ketidakhadiran siswa.

Menanggapi hal itu, Ditjen PKH Kementan terus memantau dan memberikan edukasi agar siswa menghabiskan susu secara bertahap. Dinas Kesehatan bersama Puskesmas setempat juga melakukan monitoring berkala pasca-minum susu.

Untuk memastikan manfaat dari Gerakan Minum Susu itu, tambah Agung, Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Jenderal Soedirman tengah mengumpulkan data untuk melakukan evaluasi dampak melalui pengukuran berat badan, tinggi badan, dan kadar hemoglobin dalam darah siswa di empat sekolah yang terlibat.

"Evaluasi ini akan dilakukan tiga kali selama pelaksanaan program," imbuh Agung.

Dengan pemantauan dan evaluasi ketat, Ditjen PKH berharap Gerakan Minum Susu ini dapat berhasil meningkatkan gizi dan kesehatan anak-anak sekolah dasar di Banyumas, serta menjadi model bagi daerah lain di Indonesia.

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan Agung Suganda bersama siswa di SDN Kaliaube di Kecamatan Banyumas, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. ANTARA/HO-Humas Kementan

Sementara itu, Sekretaris Daerah (Setda) Banyumas Agus Nur Hadie mengungkapkan apresiasi atas terpilihnya Banyumas sebagai salah satu sampel dalam Program Gerakan Minum Susu yang diinisiasi oleh pemerintah pusat.

"Kami sangat mengapresiasi pemerintah pusat karena Banyumas menjadi sampel dari program Gerakan Minum Susu ini. Alhamdulillah, di beberapa desa di Kecamatan Banyumas, antusiasme anak-anak sangat tinggi, dan hari ini semua anak-anak minum susu sampai habis," ujar Agus.

Agus juga optimistis bahwa program itu akan memberikan manfaat signifikan bagi perkembangan anak-anak di Banyumas.

"Dari Gerakan Minum Susu ini, kita berharap anak-anak kita menjadi lebih cerdas, memiliki ketahanan tubuh yang kuat, dan menjadi semakin sehat," kata Agus.

Baca juga: Waktu terbaik untuk anak minum susu di malam hari
Baca juga: Susu harus segera diminum setelah dituang ke gelas