Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Inarno Djajadi, di Jakarta, Senin, menjelaskan sebanyak 24,09 persen investor berusia 31-40 tahun dengan total aset senilai Rp119,13 triliun dan sebanyak 11,86 persen berusia 41-50 tahun dengan total aset senilai Rp183,01 triliun.
Dari sisi demografi, katanya lagi, sebanyak 67,47 persen investor berada di Pulau Jawa dengan total aset senilai Rp4.918,90 triliun, dan sebanyak 16,64 persen berada di Pulau Sumatera dengan total aset senilai Rp101,09 triliun.
Kemudian, sebanyak 3,77 persen investor berada di Pulau Bali, NTT, NTB dengan total aset senilai Rp21,81 triliun, dan sebanyak 1,31 persen investor di Pulau Maluku-Papua dengan total aset senilai Rp6,09 triliun.
Berdasarkan komposisi kepemilikan, investor lokal di Indonesia masih mendominasi sebesar 99,71 persen, dengan rincian sebanyak 99,63 persen untuk investor saham.
Sementara itu, dari jenis investor, jumlah investor lokal lebih besar dibandingkan dengan investor asing yang sebanyak 13,41 juta investor.
Pada tahun ini, BEI menargetkan adanya tambahan 2 juta investor, atau tumbuh 18 persen year on year (yoy) dibandingkan jumlah investor pada akhir tahun 2023 yang sebanyak 12,16 juta.
Baca juga: BEI sebut investor pasar modal di DIY capai 208.217 orang
Baca juga: BEI catat jumlah investor pasar modal capai 13 juta per 21 Juni 2024