Jakarta (ANTARA News) - Anggota Tim Pengawas Bailout Bank Century DPR Bambang Soesatyo menilai pernyataan mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Jumat (21/3) mengonfirmasi temuan panitia khusus (Pansus) DPR untuk kasus itu.

"Apa yang dikemukakan Anas mengonfirmasi temuan Pansus DPR untuk kasus Bank Century tentang kejanggalan profil nasabah penerima dana bailout Bank Century," catatnya melalui pesan BlackBerry (BBM) di Jakarta, Minggu.

Dia mengemukakan, faktor kejanggalan profil nasabah dan donatur, mengindikasikan adanya operasi rahasia yang menunggangi keputusan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) menyetujui "bailout" Bank Century.

Pernyataan Anas, dinilainya, semakin menguatkan dugaan adanya kekuatan di atas Sri Mulyani (Menteri Keuangan saat itu, kini Direktur Bank Dunia) dan Boediono (Gubernur Bank Indonesia saat itu, kini Wakil Presiden) ikut bermain dalam skandal bailout Bank Century.

"Anas curiga ada aliran dana Bank Century yang digunakan untuk kampanye Pilpres 2009 karena ada sejumlah identitas donatur dipalsukan alias fiktif. Terdaftar, namun mereka sebenarnya tidak menyumbang," catatnya.

Bambang mengemukakan, volume injeksi dana segar pemerintah yang likuid untuk memenuhi kewajiban jangka pendek (bailout) Bank Century yang disetujui KSSK hanya Rp632 miliar, namun ada rekomendasi lain kepada Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) untuk mencairkan dan mendistribusikan dana hingga Rp6,7 triliun usai pemilihan presiden (Pilpres) pada Juli 2009.

Oleh karena itu, menurut dia, Boediono menunjuk LPS sebagai pihak yang layak memberi penjelasan.

"LPS tidak mau dikambinghitamkan dan sudah membantah Boediono," catatnya.

Menurut dia, yang menjadi pertanyaan adalah mengapa LPS nekat mengelontorkan bailout melampaui jumlah yang direkomendasikan Sri Mulyani-Boediono.

Ia mengemukakan, tanpa sepengetahuan KSSK ada operasi atau perintah rahasia kepada LPS untuk pencairan bailout.

"Perintah rahasia untuk pencairan bailout itu pasti datang dari institusi di atas KSSK yang sangat kuat, sehingga LPS pun tidak berani menolak. Lalu, mengapa Ketua KSSK terkaget-kaget dan hanya bisa marah?," demikian Bambang Soesatyo.

Anas Urbaningrum, mantan ketua umum dan mantan ketua fraksi Partai Demokrat di DPR, melalui pengacaranya pada Jumat (22/3) mengungkapkan bahwa dirinya telah memberikan hasil audit akuntan independen terkait laporan keuangan dana kampanye Partai Demokrat dalam Pilpres 2009 kepada KPK.

Selain itu, Anas mengemukakan, pernah ditugasi Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, yang juga Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono untuk mengamankan kasus bailout Bank Century di dalam Pansus Century DPR agar tidak mengarah ke hukum dan politik. (*)