Jakarta (ANTARA News) - Calon anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Dapil DKI Jakarta Fahira Idris bertekad ingin menjadikan Jakarta Kota yang ramah terhadap perempuan. Keinginan Fahira tersebut disampaikan dalam pidato kampanye di GOR Planet Senen, Jakarta Pusat, Sabtu.

Menurut dia, kasus pelecehan dan kekerasan seksual terhadap perempuan yang kerap terjadi di ruang publik di Jakarta yang melatarbelakanginya untuk menjadikan Jakarta Kota sebagai ibu kota yang ramah terhadap perempuan.

"Perempuanlah yang mengantar anak ke sekolah, belanja ke pasar atau pusat perbelanjaan, mengajak anak bermain di taman, hingga harus bekerja terkadang sampai malam. Jadi kenyamanan dan keamanan perempuan harus dijamin, jika Jakarta ingin disebut kota yang ramah terhadap perempuan," katanya.

Fahira Idris mengatakan, semua kota di Indonesia termasuk DKI Jakarta belum mempunyai kebijakan yang spesifik untuk menjadikan kotanya ramah perempuan.

Menurutnya, saat ini tata ruang di Jakarta mulai fasilitas transportasi publik hingga ruang-ruang publik, mulai dari trotoar, taman, halte, terminal, mall, sampai fasilitas toilet belum ramah kepada perempuan.

"Coba cek, berapa banyak mall atau kantor di Jakarta yang punya lift tembus pandang. Kebanyakan tertutup, dan ini rentan terjadinya tindak kejahatan kepada perempuan. Atau perhatikan toilet apakah sudah sesuai dengan untuk kebutuhan perempuan baik jumlahnya maupun fasilitasnya," kata seorang aktivis perempuan tersebut.

Fahira juga menilai, Kota Jakarta masih luput memperhatikan hal-hal kecil yang sebenarnya sangat dibutuhkan perempuan perkotaan.

"Sangat sedikit sudut jalan di Jakarta dibuat landai agar para ibu mudah menurunkan kereta bayinya. Atau semua bus kota/bus way di Jakarta pegangan tangannya sama ketinggiannya, padahal kebanyakan perempuan membutuhkan pegangan tangan yang lebih rendah," katanya.(*)