Pria yang akrab disapa Gus Halim itu menyampaikan bahwa embung akan menjadi salah satu sarana untuk tetap mempertahankan kualitas udara di IKN.
"Terbukti dalam kunjungan tersebut, indeks kualitas udara setempat ada di angka 6, jauh dibandingkan Jakarta maupun ibu kota negara lainnya," kata dia, sebagaimana dikutip dari siaran pers yang diterima di Jakarta.
Diketahui, Presiden Jokowi tiba di area embung sekitar pukul 08.20 WITA, kemudian menyapa Wakil Presiden Ma'ruf Amin dan para menteri yang sudah hadir lebih dahulu di lokasi.
Kepala Negara mengatakan betapa bersihnya udara di IKN pada Senin pagi dengan indeks kualitas udara yang lebih baik dibanding ibu kota negara lainnya.
Baca juga: Menteri Bahlil: Empat perusahaan asing akan investasi di IKN
"Ya pertama saya ingin Pak Wapres, Pak Prabowo dan semua menteri merasakan betapa bersihnya udara di pagi hari di IKN. Tadi kita cek untuk air quality index-nya 6, padahal maksimal itu 50 di ibukota negara lain," kata Presiden.
Presiden Jokowi menambahkan kualitas udara di IKN sangat bersih dan baik untuk kesehatan. Jika dibandingkan dengan Singapura yang memiliki indeks kualitas udara di angka 53, kata dia, indeks kualitas udara di IKN hanya berada di angka 6.
"Misalnya di Singapura berapa, Pak? 53. Di sini memang udaranya sangat segar, fresh dan bersih dan itu bagus untuk kesehatan untuk usia," kata Presiden.
Sejauh ini, sudah ada lebih dari 30 embung yang dibangun di IKN yang menjadi bagian dari area Sumbu Kebangsaan, dekat dengan Istana Negara dan Istana Garuda.
Salah satu tujuan utama keberadaan embung adalah untuk konservasi air serta sejalan dengan konsep "smart forest city" yang mempertahankan 70 persen area hijau tak terbangun.
Baca juga: AHY sebut SBY tidak dapat hadiri upacara di IKN