Jakarta (ANTARA News) - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menggelar kegiatan bertajuk "Tribute for Caroline" untuk mengajak masyarakat lebih berperan aktif dalam memberikan perlindungan bagi anak-anak yang membutuhkan pertolongan.

"Peristiwa yang menimpa Caroline merupakan sebuah peristiwa yang mendorong kita, agar lebih peduli dan menyelamatkan anak-anak yang selama ini kasusnya tersembunyi," kata Ketua KPAI, Arist Merdeka Sirait di kantornya, Jakarta, Sabtu.

Caroline merupakan bayi perempuan berusia 3 bulan yang meninggal di panti asuhan The Samuel's Home, yang diduga akibat penelantaran dan penganiayaan.

"Masih banyak sekali kasus-kasus lain yang memilukan hati, seperti Aisya di Medan, kemudian juga ada kasus penculikan dan penyiksaan terhadap Iqbal," katanya.

Ia mengatakan, data memperlihatkan bahwa kekerasan terhadap anak sudah masuk dalam taraf darurat nasional.

"Jadi jangan biarkan orang-orang mereduksi peran serta masyarakat untuk melindungi anak," tambahnya.

Ia mengatakan bahwa pada 27 Maret mendatang, KPAI akan digugat karena menolong anak-anak di panti asuhan Samuel's House.

"Ini merupakan gerakan yang menstimulus peran serta masyarakat untuk menolong anak-anak," katanya.

Oleh karena itu, ia menegaskan, melalui kegiatan ini, jangan biarkan lagi orang-orang dan predator melakukan tindakan kejahatan terhadap anak di sekitar lingkungan kita.

Acara "Tributte for Caroline" ini dihadiri oleh 100 anak dari panti asuhan Griya Karya Asih dan The Samuel's Home. Di akhir acara, Arist melepaskan balon ke udara bersama anak-anak sembari meniupkan peluit.