Jakarta (ANTARA) - Cleopatra VII adalah ratu terakhir dari Mesir yang terkenal dari dinasti Ptolemeus. Ia memerintah Mesir dari tahun 51 hingga 30 SM, bersama saudara-saudaranya Ptolemeus XIII dan Ptolemeus XIV sebelum dianeksasi sebagai provinsi Roma.

Cleopatra dikenal karena kecerdasannya dan kecantikannya yang memainkan peran penting dalam politik dan kekuasaannya.

Selain itu, Ratu Cleopatra dikenal memiliki hubungan politik dengan Julius Caesar dan Mark Antony, serta perannya dalam konflik yang menyebabkan pembentukan Kekaisaran Romawi dan peralihan Mesir menjadi provinsi Romawi.

Baca juga: Ang Lee tertarik sutradarai "Cleopatra"

Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai Cleopatra, dari profil hingga biografi mengutip World History dan sumber-sumber lain

Profil Cleopatra VII

Nama lengkap : Cleopatra VII Philopator

Tempat, tahun kelahiran : Alexandria, Mesir, tahun 69 SM

Meninggal : Tahun 30 SM

Pekerjaan : Ratu Mesir

Nama Ibu : Cleopatra V Trypheana

Nama Ayah : Ptolemeus XII Auletes

Saudara kandung : Berenice IV, Cleopatra VI, Ptolemeus XIII, Ptolemeus XIV, Arsinoe IV

Pasangan : Ptolemeus XIII, Ptolemeus XIV, Julius Caesar, dan Mark Antony

Anak-anak : Caeserion (bersama Caesar), Alexander Helios, Cleopatra Selene, dan Ptolemeus Philadelphos (bersama Mark Antony)



Biografi Cleopatra VII

Cleopatra VII Philopator adalah salah satu tokoh paling terkenal dalam sejarah Mesir kuno, dikenal karena kecerdasan, kecantikan, dan pengaruh politiknya. Sebagai ratu Mesir terakhir dari dinasti Ptolemeus, Cleopatra memerintah Mesir dari tahun 51 hingga 30 SM.

Menjadikannya Ratu terakhir Mesir sebelum dianeksasi sebagai provinsi Roma, Walaupun Cleopatra sering dianggap sebagai ratu Mesir yang paling terkenal, sebenarnya ia adalah keturunan Yunani dan anggota Dinasti Ptolemeus (323-30 SM), yang memerintah Mesir setelah kematian Alexander Agung (356-323 SM).

Lahir di Alexandria, Cleopatra dikenal dengan ratu yang memiliki pendidikan tinggi dan cerdas, terampil dalam diplomasi, politik, dan fasih dalam sejumlah bahasa.

Selain itu Cleopatra, dikenal karena kisah cintanya dengan jendral dan negarawan asal Romawi Julius Caesar (memerintah 100-44 SM) dan Mark Antony (memerintah 83-30 SM).

Hubungannya dengan Julius Caesar dan Mark Antony bukan hanya merupakan cerita romantis, tetapi juga memiliki dampak yang besar dalam politik Mesir dan Romawi.

Baca juga: Mesir ungkap mumi berumur 2.500 tahun di makam terlantar

Awal Kehidupan dan Kenaikan Takhta

Cleopatra lahir sekitar tahun 69 SM sebagai anak dari Ptolemeus XII Auletes, raja Mesir yang memerintah di bawah pengaruh Roma. Setelah kematian ayahnya pada tahun 51 SM, Cleopatra dan saudaranya Ptolemeus XIII dinyatakan sebagai penguasa bersama yang telah menikah sesuai adat Mesir.

Namun, perseteruan cepat muncul antara keduanya, mengakibatkan Cleopatra terpaksa diasingkan. Dengan Cleopatra akhirnya memegang kekuasaan penuh setelah serangkaian peristiwa politik, yang dibantu oleh Julius Caesar.

Hubungan dengan Julius Caesar

Pada tahun 48 SM, Cleopatra bersekutu dengan Julius Caesar, pemimpin Romawi yang sangat berpengaruh. Pertemuannya bukan hanya tentang cinta, tetapi juga strategi politik.

Caesar membantunya untuk mengalahkan saudaranya Ptolemeus XIII dalam Pertempuran untuk mendapatkan kembali tahta nya, dengan menenggelamkan di sungai Nil.

Cleopatra kemudian melahirkan seorang putra, Caesarion (Ptolemeus XV), yang ia klaim sebagai anak Caesar. Hubungan keduanya memperkuat posisi Cleopatra dan Mesir dalam dunia politik Romawi.

Aliansi dengan Mark Antony

Setelah kematian Julius Caesar atas pembunuhan di tahun 44 SM, Cleopatra menjalin hubungan dengan Mark Antony, salah satu pemimpin Romawi terkemuka yang menggantikan Caesar.

Antony dan Cleopatra memformalkan aliansi keduanya melalui pernikahan dan memiliki tiga anak bersama. Namun, hubungan ini menjadi kontroversial di Roma dan berkontribusi pada ketegangan politik yang akhirnya memicu perang antara Antony dan Oktavianus, yang merupakan saudara ipar dari Antony dan kemudian dikenal sebagai Augustus Caesar.

Runtuhnya Kekuasaan

Cleopatra dan Antony kalah dalam Pertempuran Actium pada tahun 31 SM melawan pasukan Oktavianus.

Tahun berikutnya, setelah Oktavianus merebut Alexandria dan akan menyelesaikan pembentukan Kekaisaran Romawi, Cleopatra memilih untuk bunuh diri daripada menghadapi penawanan. Kematian Cleopatra menandai akhir Dinasti Ptolemeus dan menjadikan Mesir sebagai provinsi Romawi.

Baca juga: Pesona Bung Karno di negeri Ratu Cleopatra

Baca juga: Gal Gadot bakal perankan sosok Cleopatra di film terbarunya