Jakarta (ANTARA News) - "Jika dalam enam bulan, saya tidak benar-benar bekerja dan membuahkan hasil, maka saya akan mengundurkan diri," kata pelatih timnas Meksiko, Miguel Herrera.
Herrera tidak sedang melanglangbuana dengan mabuk pencitraan diri, apalagi berlenso di hamparan rerumputan lapangan bola.
Ia tidak sedang berfantasi, karena ia mahfum bahwa cinta hanyalah sebatas keriap rindu. Hanya dengan cinta Meksiko dapat melaju dan menembus sampai Piala Dunia 2014.
Herrera menanam kemudian memanen cinta di tengah atmosfer dunia serba benci. Meksiko belajar dari dirinya, bahwa cinta sebatas rindu memupus pertanyaan menyelidik, adakah dia ada, untuk dirinya atau diriku?
Bersama Herrera, legenda sepak bola dunia, Pele menyatakan, "Tidak diragukan bahwa (Javier) Hernandez pemain yang menjanjikan di masa depan. Ia pemain cemerlang. Saya telah banyak kali menyaksikan penampilannya lewat televisi. Ia pesepakbola fantastis. Pada waktunya, ia bakal menjadi salah satu pemain besar di dunia."
Javier Hernandes, yang berjuluk Chicharito (kacang polong), melesat di kubah sepak bola global. Dengan melesakkan 17 gol. Chicharito mengukuhkan diri sebagai pencetak gol terbanyak di Liga Meksiko. Ia bergabung bersama timnas pada Piala Dunia 2010, kemudian ia hengkang ke Manchester United.
Hernandez berasal dari keluarga yang menyukai sepak bola. Ia kemudian bergabung bersama salah satu klub ternama di Meksiko, Chivas de Guadalajara.
Ketekunan, kesungguhan dan kecintaan Hernandez akan sepak bola membawanya ke dunia sepak bola profesional. Ia bergabung bersama timnas U-17 Meksiko dan berlaga di Piala Dunia U-17 di Peru pada 2005.
Ia kemudian mendarat di Old Trafford. Penampilannya membuat fan Manchester United langsung jatuh cinta. Mereka merindu, karena Chicharito mampu menggantikan posisi yang ditinggalkan Dimitar Berbatov. Ia langsung bermitra bersama dengan Wayne Rooney di lini depan.
Chicharito menyita kerinduan dari para pengamat sepak bola Inggris akan sosok muda bertalenta yang mampu tampil berapi-api layaknya merindukan kehadiran kekasih. Ia menyabet penghargaan Sir Matt Busby.
Penampilannya bagi Manchester di musim kedua tidak begitu gemerlap. Ia terusik cedera, kemudian pulih dan mencetak 12 gol dalam 36 penampilan di segala kompetisi.
El Tri, julukan bagi timnas Meksiko, selalu membarui diri sama seperti bara cinta yang mengaduk perasaan dua sejoli. Ini yang persis dirasakan pula oleh Herrera.
Apakah Herrera punya cinta bagi Meksiko? Semasa masih menjadi pemain, ia menempati posisi sebagai bek. Membela Meksiko dalam 14 pertandingan, dan bermain di ajang Copa America pada 1993. Pada tahun 2000, ia gantung sepatu sebagai pemain Atlante.
Ia dikenal sebagai pelatih karimatis, dekat dengan pemain. Ia memotivasi anak asuhannya dengan selalu berkata "bertandinglah dengan semangat pantang mundur". Ia juga menjalin relasi yang baik dengan media massa Meksiko.
Kekuatan Meksiko di bawah arahan Herera, kepercayaan diri dan keberanian untuk selalu tampil mengesankan tanpa memandang siapa pun lawan dalam setiap pertandingan. Pasukan El Tri dengan cepat dapat menyerap taktik, karena Herera sedari awal menanamkan disiplin.
Herera yang menerapkan pola 3-5-2 ternyata tidak tanpa kritik. Ia dituding terlalu terobsesi dengan sepak bola menyerang, yang berujung lini pertahanan relatif rapuh.
Kalau rindu menuntut kehadiran kekasih, maka kiprah Chicharito dan Herera hendaknya menghadirkan kemenangan. Keduanya menyadarkan pecinta bola sejagat bahwa akal budi hendaknya menundukkan gejolak emosi. Cinta yang rasional, dan rindu yang temu nalar.
Dengan nalar yang serba runtut, pasukan Meksiko kerapkali tergoda untuk tampil bertahan, tanpa mau menggebu mencetak gol. Rindu Meksiko kini bertumpu kepada striker anyar, Oribe Peralta. Pemain ini telah mencetak 10 gol bagi timnas negerinya.
Dan cinta sebatas rindu skuad Meksiko bersumber dari pernyataan filsuf Agustinus, "emosi kerapkali terlalu cepat untuk pikiran." Skuad El-Tri tampil di Piala Dunia 2014 dengan kata-kata bertuah, "ada gelora ombak samudera di atas kepala kami" untuk tampil bersama menari Samba.
Meksiko, cinta sebatas rindu
Oleh A.A. Ariwibowo
21 Maret 2014 16:28 WIB
Pemain Meksiko Javier Hernandez yang berjuluk Chicharito (kacang polong), melesakkan 17 gol. Ia mengukuhkan diri sebagai pencetak gol terbanyak di Liga Meksiko. (REUTERS / Juan Carlos Ulate )
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2014
Tags: