Kaltara meraih penghargaan Program Kampung Iklim dari KLHK
11 Agustus 2024 05:45 WIB
Piagam Apresiasi Pembinaan Proklim oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya diserahkan langsung kepada Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kalimantan Utara (Kaltara) Rahmat Wahyullah, dalam acara Festival LIKE 2, di Jakarta Convention Center (JCC) Hall B, Jumat (9/8/2024). ANTARA/HO-DKISP Kaltara.
Tarakan (ANTARA) - Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) meraih penghargaan kategori Program Kampung Iklim (ProKlim) dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Piagam Apresiasi Pembinaan Proklim oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya diserahkan langsung kepada Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kaltara Rahmat Wahyullah, dalam acara Festival LIKE 2, di Jakarta Convention Center (JCC) Hall B, Jumat (9/8).
“Kerja kami selama setahun lebih terkait dengan pembinaan iklim lingkungan berbasis masyarakat Proklim, jadi di situ dilihat keberhasilan Pemerintah Provinsi Kaltara dalam menurunkan gas emisi rumah kaca,” kata Rahmat, di Tanjung Selor, Bulungan, Sabtu (10/8).
Menurutnya, atas keberhasilan program yang dilaksanakan, sehingga pihaknya mendapat penghargaan yang sebenarnya untuk masyarakat Provinsi Kaltara, yang telah berdedikasi bersama menjaga lingkungan.
Penghargaan Proklim ini diserahkan sebagai bentuk apresiasi atas upaya pemerintah daerah dalam mengurangi dampak perubahan iklim dan meningkatkan kualitas lingkungan, katanya lagi.
Beberapa indikator penilaian tersebut, seperti gas buangan karbon dioksida hingga termasuk kualitas air, dan program-program yang dilaksanakan untuk menekan dan mencegah kerusakan lingkungan.
Rahmat menyebutkan sampai tahun 2023, potensi tingkat emisi yang diturunkan Provinsi Kaltara sebesar 18.511.144,17 ton CO2 equivalent. Didukung melalui pelaksanaan 169 kegiatan program pembangunan rendah karbon.
Ia menambahkan, pada tahun 2023 estimasi emisi sebesar 106.039.992,37 ton CO2 equivalent.
“Kami cukup bangga karena di tengah giatnya pembangunan industri di Kaltara, terkait pembangunan infrastruktur kami masih tetap menjaga kualitas lingkungan di daerah,” katanya pula.
Dia merincikan ada sekitar 169 kegiatan maupun program yang dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi Kaltara, di antaranya, pertama pembinaan serta pengawasan rehabilitasi hutan dan lahan, kedua pembangunan PLTS, ketiga Pembangunan IPAL.
Lalu, keempat pembangunan TPA sanitary landfill, kelima pembangunan halte bus rapid transit, keenam pengendalian disiplin pengoperasian angkutan umum, ketujuh membangun koordinasi pencegahan karhutla, dan kedelapan melaksanakan pengelolaan tanaman terpadu.
Lebih lanjut Rahmat mengungkapkan dari keseluruhan 169 kegiatan maupun program ini terbagi lagi ke dalam tujuh sektor kegiatan, yakni pertama sektor energi, kedua sektor transportasi, ketiga sektor hutan dan lahan.
Kemudian, keempat sektor pertanian, kelima sektor pesisir, keenam sektor industrial process and product use, dan ketujuh sektor limbah.
“Penghargaan untuk Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara yang terutama kepada Bapak Gubernur dalam mewujudkan Kalimantan Utara yang Berubah, Maju dan Sejahtera,” kata Rahmat pula.
Baca juga: Pemkot Ambon raih penghargaan pembina Proklim
Baca juga: Pemkab Lumajang kembali raih penghargaan Proklim dari KLHK
Piagam Apresiasi Pembinaan Proklim oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya diserahkan langsung kepada Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kaltara Rahmat Wahyullah, dalam acara Festival LIKE 2, di Jakarta Convention Center (JCC) Hall B, Jumat (9/8).
“Kerja kami selama setahun lebih terkait dengan pembinaan iklim lingkungan berbasis masyarakat Proklim, jadi di situ dilihat keberhasilan Pemerintah Provinsi Kaltara dalam menurunkan gas emisi rumah kaca,” kata Rahmat, di Tanjung Selor, Bulungan, Sabtu (10/8).
Menurutnya, atas keberhasilan program yang dilaksanakan, sehingga pihaknya mendapat penghargaan yang sebenarnya untuk masyarakat Provinsi Kaltara, yang telah berdedikasi bersama menjaga lingkungan.
Penghargaan Proklim ini diserahkan sebagai bentuk apresiasi atas upaya pemerintah daerah dalam mengurangi dampak perubahan iklim dan meningkatkan kualitas lingkungan, katanya lagi.
Beberapa indikator penilaian tersebut, seperti gas buangan karbon dioksida hingga termasuk kualitas air, dan program-program yang dilaksanakan untuk menekan dan mencegah kerusakan lingkungan.
Rahmat menyebutkan sampai tahun 2023, potensi tingkat emisi yang diturunkan Provinsi Kaltara sebesar 18.511.144,17 ton CO2 equivalent. Didukung melalui pelaksanaan 169 kegiatan program pembangunan rendah karbon.
Ia menambahkan, pada tahun 2023 estimasi emisi sebesar 106.039.992,37 ton CO2 equivalent.
“Kami cukup bangga karena di tengah giatnya pembangunan industri di Kaltara, terkait pembangunan infrastruktur kami masih tetap menjaga kualitas lingkungan di daerah,” katanya pula.
Dia merincikan ada sekitar 169 kegiatan maupun program yang dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi Kaltara, di antaranya, pertama pembinaan serta pengawasan rehabilitasi hutan dan lahan, kedua pembangunan PLTS, ketiga Pembangunan IPAL.
Lalu, keempat pembangunan TPA sanitary landfill, kelima pembangunan halte bus rapid transit, keenam pengendalian disiplin pengoperasian angkutan umum, ketujuh membangun koordinasi pencegahan karhutla, dan kedelapan melaksanakan pengelolaan tanaman terpadu.
Lebih lanjut Rahmat mengungkapkan dari keseluruhan 169 kegiatan maupun program ini terbagi lagi ke dalam tujuh sektor kegiatan, yakni pertama sektor energi, kedua sektor transportasi, ketiga sektor hutan dan lahan.
Kemudian, keempat sektor pertanian, kelima sektor pesisir, keenam sektor industrial process and product use, dan ketujuh sektor limbah.
“Penghargaan untuk Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara yang terutama kepada Bapak Gubernur dalam mewujudkan Kalimantan Utara yang Berubah, Maju dan Sejahtera,” kata Rahmat pula.
Baca juga: Pemkot Ambon raih penghargaan pembina Proklim
Baca juga: Pemkab Lumajang kembali raih penghargaan Proklim dari KLHK
Pewarta: Susylo Asmalyah
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2024
Tags: