Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta Jumat pagi menguat 19 poin menjadi Rp11.420 dibanding posisi sebelumnya Rp11.439 per dolar AS.
"Rupiah pagi ini berbalik arah setelah mengalami tekanan pada perdagangan kemarin penguatan mata uang domestik cenderung didorong faktor teknikal," kata Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada di Jakarta, Jumat.
Di sisi lain, lanjut dia, Bank Indonesia yang memperkirakan neraca pembayaran Indonesia akan kembali mencatatkan surplus pada Februari 2014 juga menjadi salah satu pemicu mata uang rupiah berada di area positif.
Selain itu, ia menambahkan bahwa Indonesia diperkirakan masih mengalami pertumbuhan ekonomi di kisaran 5,5-5,9 persen pada tahun ini didorong dari konsumsi domestik yang masih tinggi.
Kendati demikian, kata dia, laju rupiah cenderung masih terbatas akibat bank sentral AS (the Fed) yang memberikan sinyal pengurangan stimulus keuangan (tapering off) dan akan menaikan suku bunga Fed.
Analis Monex Investindo Futures, Zulfirman Basir menambahkan bahwa daya tarik dolar AS masih tinggi seiring dengan kekhawatiran atas potensi konflik Rusia dengan negara Barat.
"Itu masih dapat menjadi sentimen negatif bagi rupiah. Nilai tukar domestik mungkin akan diperdagangkan di kisaran Rp11.400-Rp11.475 per dolar AS untuk Jumat ini," katanya.
Rupiah Jumat pagi menguat menjadi Rp11.420
21 Maret 2014 10:34 WIB
ILUSTRASI (ANTARANews/ferly)
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2014
Tags: