DPKP Kalsel bersama BI panen padi apung sebanyak 7,9 ton
10 Agustus 2024 22:07 WIB
Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Selatan (DPKP Kalsel), bersama Bank Indonesia (BI) melakukan panen padi apung. ANTARA/HO-MC Kalsel
Banjarmasin (ANTARA) - Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Selatan (DPKP Kalsel), bersama Bank Indonesia (BI) melakukan panen padi apung sebanyak 7,9 ton di Kelompok Tani Bunga Padi Desa Sampurna, Kecamatan Jejangkit Kabupaten Barito Kuala (Batola).
Pelaksana Harian Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kalsel Imam Subarkah mengatakan, program padi apung merupakan solusi petani di lahan rawa.
“Sekarang terbuktikan kalau padi apung bisa panen. Mudah-mudahan dengan introduksi padi apung saat lahan tergenang kita bisa memanfaatkannya sampai dua kali panen,” kata Imam di Batola, Sabtu.
Menurut dia, program padi apung ini telah dilaporkan ke pemerintah pusat dan mendapatkan dukungan. Namun, pengembangan program ini diharapkan dapat lebih luas lagi sehingga dapat meningkatkan produksi padi secara nasional.
“Sebagai urutan nomor 12 produksi lumbung pangan nasional, Kalsel berupaya untuk meningkatkan produksi padi sehingga dapat membantu mengurangi jumlah impor beras yang masih mencapai 3,5 hingga 4 juta ton setiap tahunnya,” ujarnya.
Bukan itu saja, ucap Imam, di tengah upaya untuk meningkatkan produksi padi, pemerintah provinsi beserta kabupaten dan kota terus melakukan inisiasi program-program pengembangan yang baru agar dapat memberikan manfaat bagi petani.
"Kita berharap kerja sama yang baik antara pihak terkait dapat ditingkatkan dengan memaksimalkan potensi pertanian di Kalsel secara keseluruhan," ujarnya.
Semoga ke depannya, ujar Imam, program-program inovatif seperti padi apung ini dapat memberikan dampak positif bagi kesejahteraan petani maupun kemajuan pertanian di Indonesia.
Kegiatan panen padi apung turut dihadiri Direktur Bank Indonesia Wilayah Kalsel, Kepala BSIP Rawa, Kepala BSiP BPTP, Dan Kepala BPTPH.
Juga turut hadir, Kepala BPSBTPH, Biro Ekonomi, Sekretaris Dinas TPH Kabupaten Barito Kuala, Kepala BPP dan PPL, POPT, PBT, perwakilan Faperta ULM Banjarbaru dan mahasiswa serta masyarakat sekitar.
Baca juga: Pemkab HSU: Teknologi padi apung solusi atasi gagal panen
Baca juga: Kalsel petakan lahan penanaman padi gogo, topang ketahanan pangan
Baca juga: Kalsel tingkatkan produksi padi lewat “Kelapa Sawit Tumpang Sari”
Pelaksana Harian Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kalsel Imam Subarkah mengatakan, program padi apung merupakan solusi petani di lahan rawa.
“Sekarang terbuktikan kalau padi apung bisa panen. Mudah-mudahan dengan introduksi padi apung saat lahan tergenang kita bisa memanfaatkannya sampai dua kali panen,” kata Imam di Batola, Sabtu.
Menurut dia, program padi apung ini telah dilaporkan ke pemerintah pusat dan mendapatkan dukungan. Namun, pengembangan program ini diharapkan dapat lebih luas lagi sehingga dapat meningkatkan produksi padi secara nasional.
“Sebagai urutan nomor 12 produksi lumbung pangan nasional, Kalsel berupaya untuk meningkatkan produksi padi sehingga dapat membantu mengurangi jumlah impor beras yang masih mencapai 3,5 hingga 4 juta ton setiap tahunnya,” ujarnya.
Bukan itu saja, ucap Imam, di tengah upaya untuk meningkatkan produksi padi, pemerintah provinsi beserta kabupaten dan kota terus melakukan inisiasi program-program pengembangan yang baru agar dapat memberikan manfaat bagi petani.
"Kita berharap kerja sama yang baik antara pihak terkait dapat ditingkatkan dengan memaksimalkan potensi pertanian di Kalsel secara keseluruhan," ujarnya.
Semoga ke depannya, ujar Imam, program-program inovatif seperti padi apung ini dapat memberikan dampak positif bagi kesejahteraan petani maupun kemajuan pertanian di Indonesia.
Kegiatan panen padi apung turut dihadiri Direktur Bank Indonesia Wilayah Kalsel, Kepala BSIP Rawa, Kepala BSiP BPTP, Dan Kepala BPTPH.
Juga turut hadir, Kepala BPSBTPH, Biro Ekonomi, Sekretaris Dinas TPH Kabupaten Barito Kuala, Kepala BPP dan PPL, POPT, PBT, perwakilan Faperta ULM Banjarbaru dan mahasiswa serta masyarakat sekitar.
Baca juga: Pemkab HSU: Teknologi padi apung solusi atasi gagal panen
Baca juga: Kalsel petakan lahan penanaman padi gogo, topang ketahanan pangan
Baca juga: Kalsel tingkatkan produksi padi lewat “Kelapa Sawit Tumpang Sari”
Pewarta: Gunawan Wibisono
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2024
Tags: