Mari Elka "dilarang" masuk Museum Andre Hirata oleh bocah
20 Maret 2014 23:39 WIB
ilustrasi Penulis novel Laskar Pelangi Andrea Hirata memperlihatkan buku Laskar Pelangi versi bahasa inggris berjudul " The Rainbow Troops" di Jakarta, Kamis (12/12). (ANTARA FOTO/Teresia May)
Belitung (ANTARA News) - Dalam kunjungannya ke Provinsi Bangka Belitung, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan rombongan bermaksud mengunjungi Museum Kata Andre Hirata di Belitung Timur, Kamis sore.
Namun saat tiba di gerbang museum yang dibangun oleh pengarang novel Laskar Pelangi tersebut, Mari dan rombongan dihadang oleh beberapa anak yang bertelanjang dada dan hanya mengenakan celana pendek. Bahkan tumbuh mereka dilumuri lumpur.
Salah seorang anak berumur tiga tahun, tiba-tiba merintangi jalan Menteri dan rombongan yang juga terdapat Bupati Belitung Timur Basuri Tjahaja Purnama, dengan ranting yang cukup panjang.
Terpaksa rombongan terhenti. Saat Bupati Basuri menanyakan apakah rombongan boleh lewat, bocah yang kemudian diketahui bernama Yubi, menggelengkan kepala. Demikian juga saat ditanya apakah boleh lewat samping, dia mengatakan tidak.
Namun setelah beberapa saat dibujuk, rombongan akhirnya dibolehkan masuk. Bahkan beberapa anggota rombongan berfoto bersama dengan anak yang bertumbuh agak tambun tersebut.
Menurut salah seorang pengelola Museum Kata Andre Hirata, Tomy R, ulah bocah tersebut bukanlah skenario namun spontan. Namun anak-anak lainnya yang dilumuri lumpur memang sudah direncanakan yang memainkan peran sebagai penambang timah.
Selanjutnya, di depan museum, Mari Elka disambut oleh Andre Hirata, pengarang novel Laskar Pelangi yang karyanya telah diangkat ke layar lebar dan diterjemahkan kedalam berbagai bahasa di dunia.
Selanjutnya Andre Hirata mendampingi Menteri untuk berkeliling Museum. Usai berkeliling, di saat santai, Mari Elka disuguhi lagu Negeri Laskar Pelangi karya Andre Hirata. Lagu tersebut dibawakan oleh Meda dan diiringi petikan gitar oleh pencipta lagu.
Selain mengunjungi Musem Kata Andre Hirata, Mari Elka dan juga mengunjungi lokasi pengambilan gambar film Laskar Pelangi yakni di pantai Tanjung Tinggi dan sekolah yang digunakan untuk pengambilan gambar.
Mari Elka sangat mengapresiasi Andre Hirata karena karya dan filmnya telah membuat pariwisata di Belitung menjadi terkenal ke seluruh nusantara dan dunia. (*)
Namun saat tiba di gerbang museum yang dibangun oleh pengarang novel Laskar Pelangi tersebut, Mari dan rombongan dihadang oleh beberapa anak yang bertelanjang dada dan hanya mengenakan celana pendek. Bahkan tumbuh mereka dilumuri lumpur.
Salah seorang anak berumur tiga tahun, tiba-tiba merintangi jalan Menteri dan rombongan yang juga terdapat Bupati Belitung Timur Basuri Tjahaja Purnama, dengan ranting yang cukup panjang.
Terpaksa rombongan terhenti. Saat Bupati Basuri menanyakan apakah rombongan boleh lewat, bocah yang kemudian diketahui bernama Yubi, menggelengkan kepala. Demikian juga saat ditanya apakah boleh lewat samping, dia mengatakan tidak.
Namun setelah beberapa saat dibujuk, rombongan akhirnya dibolehkan masuk. Bahkan beberapa anggota rombongan berfoto bersama dengan anak yang bertumbuh agak tambun tersebut.
Menurut salah seorang pengelola Museum Kata Andre Hirata, Tomy R, ulah bocah tersebut bukanlah skenario namun spontan. Namun anak-anak lainnya yang dilumuri lumpur memang sudah direncanakan yang memainkan peran sebagai penambang timah.
Selanjutnya, di depan museum, Mari Elka disambut oleh Andre Hirata, pengarang novel Laskar Pelangi yang karyanya telah diangkat ke layar lebar dan diterjemahkan kedalam berbagai bahasa di dunia.
Selanjutnya Andre Hirata mendampingi Menteri untuk berkeliling Museum. Usai berkeliling, di saat santai, Mari Elka disuguhi lagu Negeri Laskar Pelangi karya Andre Hirata. Lagu tersebut dibawakan oleh Meda dan diiringi petikan gitar oleh pencipta lagu.
Selain mengunjungi Musem Kata Andre Hirata, Mari Elka dan juga mengunjungi lokasi pengambilan gambar film Laskar Pelangi yakni di pantai Tanjung Tinggi dan sekolah yang digunakan untuk pengambilan gambar.
Mari Elka sangat mengapresiasi Andre Hirata karena karya dan filmnya telah membuat pariwisata di Belitung menjadi terkenal ke seluruh nusantara dan dunia. (*)
Pewarta: Unggul Tri Ratomo
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014
Tags: