Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Persekutuan Dayak Kalimantan Timur (Kaltim) Syaharei Jaang menilai pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang saat ini sedang dilakukan tidak hanya merupakan langkah dalam membangun Kaltim, tetapi juga seluruh Indonesia.

"Nantinya, IKN akan menjadi tonggak pembangunan yang adil dan merata di tanah air, yang akan dilanjutkan ke seluruh daerah lainnya. Kami sangat menyambut kehadiran IKN ini dengan baik dan sukacita serta harapan," ujar Syaharei dalam diskusi daring bertajuk IKN dan Makna Kemerdekaan di Jakarta, Sabtu.

Dengan adanya pembangunan IKN, ia menuturkan masyarakat di Kaltim maupun Pulau Kalimantan bisa mendapatkan kesempatan yang sama dengan masyarakat di Pulau Jawa, terutama di bidang pendidikan, khususnya pendidikan di lingkungan TNI dan Polri.

Begitu pula, sambung dia, kesempatan bagi masyarakat Kaltim untuk berkarya di lingkungan IKN seperti kementerian dan lembaga, akan lebih terbuka, dan pada akhirnya menular ke berbagai wilayah lain di luar Jawa.

Baca juga: Nyoman Nuarta: Esensi desain Istana Garuda IKN satukan 1300 suku di RI

Syaharei menyebutkan saat ibu kota negara berada di Pulau Jawa, masyarakat di Kaltim belum merasa merdeka, baik dari segi infrastruktur, pendidikan, maupun kesempatan lainnya.

"Maka dari itu pembangunan IKN ini menjadi harapan panjang bagi kami untuk ke depannya kalau kita bicara tentang kemerdekaan," ucap dia.

Ia pun merasa kehadiran IKN sebagai anugerah yang luar biasa untuk masyarakat di Kaltim maupun Pulau Kalimantan dan bersyukur Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) berani melakukan pemindahan ibu kota negara ke Kaltim, meskipun dengan berbagai tantangan yang ada.

Pemindahan ibu kota negara, sambung dia, sebenarnya bukan direncanakan oleh Presiden Jokowi, melainkan sudah ada sejak zaman Presiden pertama RI Soekarno atau Bung Karno.

Namun, menurutnya, hanya Jokowi yang berhasil memberanikan diri untuk mengeksekusi rencana yang telah disusun oleh para pendiri bangsa Indonesia tersebut. "Ini yang kami lihat, sehingga pembangunan IKN merupakan penghormatan untuk kita semua sebagai bangsa Indonesia," ucap Syaharei menegaskan.